Powered by Blogger.
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Yasya Indra Blog

Éclairage et ingénierie

 


Pengantar Dari Post Sebelumnya

Kali ini kita akan melanjutkan pembahasan post sebelumnya mengenai Business Model Canvas, lebih tepatnya tentang bagaimana saya membangun bisnis pendidikan untuk mendistribusikan tenaga pendidik ke seluruh pelosok Indonesia. (setidaknya itulah visi utama saya dalam bisnis ini)

Setelah kita mengetahui beberapa poin dasar detail dari bisni yang saya bangun tersebut. Di post ini kita akan belajar mengenai poin penting lainnya yang bisa menjadi bahan pertimbangan sebelum memulai Business Model Canvas


Key Resource
Key resource adalah sekat dalam bisnis model kanvas yang berisikan daftar sumber daya yang sebaiknya direncanakan dan dimiliki perusahaan untuk mewujudkan value proposition mereka. Semua jenis sumber daya, mulai dari pengelolaan bahan baku, penataan sumber daya manusia, dan penataan proses operasional menjadi perhatian dalam membuat model bisnis.

Dikarenakan saat ini internet sudah merata atau setidaknya alat komunikasi sudah lumarah di masyarakat. Maka salah satu media yang kami gunakan untuk merambah daerah daerah terpencil di Indonesia adalah dengan pemanfaatan alat komunikasi. Bisa melalui internet, sms, dan jaringan telpon seluler, atau bahkan surat yang selama 24 jam kami awasi untuk mengetahui daerah daerah yang benar benar memerlukan tenaga pendidik yang kompeten dimanapun dan kapanpun

Key Activities
Key activities adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan produktivitas bisnis yang berkaitan dengan sebuah produk, di mana kegiatan utamanya adalah menghasilkan proposisi nilai.

Proposisi nilai yang membedakan kami dengan startup atau badan pendidik lain adalah kami yakin bahwa kami benar benar menyaring pendidik terbaik di bidangnya masing, dan menguasai teknik pengajaran secara kognitif dan psikologis. Ini semua demi memberikan pendidikan terbaik tidak hanya ilmu pelajaran namun juga dengan pendekatan emosional sehingga terjadi kedekatan antara guru dan murid

Key Partner
Elemen ini berfungsi untuk pengorganisasian aliran suatu barang atau layanan lainnya. Posisi-posisi partner kunci tersebut bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas dari key activites yang telah dibuat. Tak ada salahnya menjalin hubungan baik untuk menciptakan siklus bisnis sesuai dengan ekspektasi.
Zenius, salah satu edtech start up yang berhasil memberikan akses pendidikan secara murah dan mudah keseluruh pelajar Indonesia


Kami juga berkerja sama dan melakukan business sharing dengan beberapa edtech start up yang memiliki visi yang sama. Sebagai modal pondasi yang kuat bahwa ilmu yang didapat adalah benar benar ilmu yang mencerahkan dan membuka jendela dunia bahwa ilmu yang dibawa adalah berkualitas dan dapat berguna di masa depan

Cost Structures
Elemen terakhir yang tak kalah pentingnya dengan kedelapan elemen lainnya adalah struktur pembiayaan bisnis. Mengelola biaya secara efisien akan membuat bisnis yang dijalani menjadi lebih hemat dan bisa meminimalkan risiko kerugian. Hal ini juga dapat menentukan proposisi nilai yang tepat untuk pelanggan.

Pertama, bisnis kami memiliki sumber keuangan dari dana para investor. Kedua, donasi dari para pemerhati pendidikan atau orang orang yang antusias dalam mebangun pendidikan di Indonesia. Ketiga, biaya perbulan yang ditangguhkan kepada para peserta dengan hanya membayar tidak lebig dari 30% penghasilan orang tua mereka. 

Cara kami untuk mengurangi beban kerugian adalah dengan cara meningkatkan peserta di daerah perkotaan yang dipandang maju untuk dapat membayar dengan pemasukan tentu lebih besar dibandingkan dengan daerah pelosok yang tertinggal

Sumber
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-memahami-tentang-bisnis-model-kanvas/


Share
Tweet
Pin
Share
No comments


 Executive Summary Idea Business

GuruKita



Misi Kami

Menyalurkan pendidik berkualitas secara online dan on-the-go keseluruh pelosok Indonesia. Memberikan wadah pengajaran dan ruang kelas secara online bagi sebagian penduduk yang berhalangan atau tidak bis menghadiri tatap muka dan kekurangan tenaga pengajar. Dan mengantarkan guru guru profesional ke seluruh pelosok negeri dengan keterbatasan internet dan sumber daya listrik

Kami sangat memperahtikan kualitas tenaga pendidik kami. Tidak hanya dalam bidang akademis, namun juga kualitas keahlian mengendalikan kelas, memahami murid secara psikologis dan teknik penyampaian yang mudah dipahami.

Karena guru tidak hanya mengajar namun mendidik, digugu dan ditiru

1. Customer Segments

Instansi instansi pendidikan yang belum mempunyai pendidik yang mampu menguasai pengajaran ilmu secara online dan sekolah sekolah dipelosok negeri yang kekurangan tenaga pengajar

2. Value Proposition

Nilai yang kami punya tentunya adalah mencerdaskan bangsa dan memberikan akses pendidikan yang mudah. Pendidik terayomi kesejahterannya, dan murid murid memiliki akses pendidikan yang mudah dan murah sehingga bisa melanjutkan pendidikan untuk bekal masa depan nanti

3. Channels

Kami berkerja sama dengan kanal bisnis di dalam sektor pendidikan. Sepeti edTech yang kami percaya secara visi memiliki tujuan yang sama dalam mengajarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada seluruh anak anak di negeri ini

4. Customer Relationship

Kami memberikan kesempatan kepada murid murid kami yang sudah mengenyam pendidikan untuk mengikuti serangkain internship dan magang untuk mengasah keahlian mereka di dunia nyata. Ini lah yang menjadi bekal untuk dapat menjadi hubungan yang kuat antara kamu sebagai pengajar, orang orang yang dekat dengan sektor industri untuk dapat mengajak anak anak bangsa bergabung bersama indsutri kelas dunia

5. Revanue Streams

Kami mendapatkan pemasukan dari apra investor pemehati pendidikan, donasi, dan biaya yang dibayarkan kepada murid kepada kami hanya kurang dari 10% dari penghasilan orang tua selama sebulan. Ini demi meringankan dan memberikan semangat kepada murid, namun tetap memberikan hasil yang terbaik

Pembahasan topik secara lebih lanjut bisa dibaca disini

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 





IDEA BISNIS & NILAI PROPOSISI DALAM BUSINESS MODEL CANVAS

 
Apa Itu Business Model?


Suatu model bisnis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai[1] - baik itu ekonomi, sosial, ataupun bentuk-bentuk nilai lainnya. Istilah model bisnis, karena itu, dipakai untuk ruang lingkup luas dalam konteks formal dan informal untuk menunjukkan aspek inti suatu bisnis, termasuk mencakup maksud dan tujuan, apa-yang-ditawarkan, strategi, infrastruktur, struktur organisasi, praktik-praktik niaga, serta kebijakan-kebijaan dan proses-proses operasional.

Apa Itu Business Model Canvas (BMC)?


Business Model Canvas (BMC) ialah suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal[1].

BMC dapat digunakan untuk semua lini bisnis tanpa terbatas sektor usahanya. BMC sangat membantu untuk mempercepat proses analisis kekuatan dan kekurangan bisnis. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan, maka analisis kebutuhan dan profit dapat dilakukan dengan cepat.


Kegunaan Dan Manfaat BMC?

Dengan contoh Business Model Canvas, dapat dilihat bahwa blok-blok yang ada pada Business Model Canvas cukup mudah dipahami untuk digunakan. Selain mudah dipahami, terdapat beberapa manfaat Business Model Canvas bagi perusahan. Manfaat tersebut antara lain ;

1. Mempersingkat penulisan perencanaan bisnis

Dengan metode konvensional,  pelaku usaha akan diharuskan menulis panjang lebar mengenai perencanaan bisnis yang akan dibuat. Sementara dengan Business Model Canvas, perusahaan hanya perlu mengisi poin-poin perencanaan bisnis sesuai blok yang ditetapkan tanpa perlu menulis panjang lebar.  Penentuan poin penting pun semakin terarah dengan blok yang telah disediakan.

 2. Meningkatkan fokus perusahaan terhadap poin penting perencanaan bisnis

BMC memfokuskan bisnis pada elemen strategis yang paling penting dan akan memiliki dampak terbesar pada mendorong pertumbuhan. Sifat visualnya membantu pemahaman dengan dapat melihat gambaran keseluruhan bisnis dan dengan demikian melihat area kekuatan dan kelemahan tergantung pada input. Itu membangun model bisnis sedemikian rupa sehingga keseluruhan terdiri dari dan lebih besar dari jumlah bagian.

 3. Mengurangi resiko kekeliruan dalam eksekusi bisnis

Secara tidak langsung, Business Model Canvas dapat dijadikan dokumen blueprint perencanaan bisnis untuk perusahaan. Ketika pelaku bisnis melakukan eksekusi bisnis, mereka dapat menjadikan Business Model Canvas akan menjadi panduan perusahaan untuk menjalani eksekusi bisnis berdasarkan poin yang telah dirancang sebelumnya. Dengan demikian, perusahaan pun dapat mengurangi resiko kekeliruan dalam eksekusi bisnis.


Contoh BMC Dan 9 Block BMC?

1. Value Proposition

Value proposition merupakan nilai yang diposisikan perusahaan untuk calon customer. Nilai tersebut mencakup produk atau jasa serta bagaimana perusahaan ingin dilihat oleh calon customer. 

2. Customer Segments

Dalam suatu bisnis, customer menjadi salah satu komponen penting. Dari customer suatu perusahaan akan mendapatkan income. Perusahaan dapat mengisi blok ini dengan segmentasi customer seperti apa yang mereka incar sesuai dengan value proposition.

3. Channels

Setiap perusahaan memerlukan sarana atau cara untuk menyampaikan jasa atau produk mereka kepada customer. Channels merupakan sarana atau cara untuk menyampaikan jasa atau produk kepada customer sesuai segmen yang ditentukan sebelumnya.

4. Customer Relationship

Di dalam lingkup ini yang dinilai adalah bagaimana menjalin hubungan dengan pelanggan. Agar customer tidak mudah berpaling ke bisnis lain, maka sangat penting untuk menjalin hubungan yang baik dengan customer. Selain itu, diperlukan juga pengawasan yang ketat dan intensif dalam customer relationship.

 

5. Key activities

Ada banyak aktivitas yang harus dilakukan perusahaan dalam menghasilkan produk atau jasa serta bertahan di tengah kompetisi. Perusahaan dapat mengisi berbagai macam kegiatan yang akan mereka lakukan untuk menghasilkan produk dan jasa dalam blok key activities. Key activities juga menunjukkan kegiatan utama yang harus diberi perhatian lebih oleh perusahaan.

 

6. Key Resources

Sumber daya merupakan kunci mewujudkan value proposition melalui key activities yang akan dijalankan. Dalam key resources, perusahaan dapat mengisi dengan sumber daya apa saja yang mereka miliki, baik tenaga kerja maupun benda mati seperti perlengkapan dan peralatan.

 

7. Key Partnership

Tidak mungkin perusahaan akan mampu berdiri sendiri tanpa bantuan relasi dari pihak lain, baik customer maupun pemasok bahan utama. Untuk memperlancar relasi yang terjaga dengan baik, perencanaan bagaimana relasi akan berjalan ketika eksekusi bisnis.  Key resources dapat diisi dengan pihak-pihak mana saja yang harus diajak bekerja sama untuk mencapai tujuan.

8. Revenue Stream

Selain kegiatan penting yang telah dijabarkan dalam key activities, perusahaan harus menentukan bagaimana mereka akan mendapatkan profit atau keuntungan dari key activities yang akan berjalan berdasarkan value proposition. Revenue stream menjelaskan bagaimana perusahaan mendapatkan keuntungan ketika bisnis telah dieksekusi.

9. Cost Structure

Tidak hanya mendapatkan keuntungan, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk menjalankan bisnis dan mendapatkan keuntungan. Cost structure meliputi jenis biaya yang sekiranya akan dikeluarkan ketika bisnis telah berjalan. Contoh biaya tersebut antara lain; biaya sewa tempat, internet, listrik, dan sebagainya. Dengan pengelolaan pengeluaran yang akurat, bisnis akan lebih efisien dan terhindar dari risiko kerugian.


Aplikasi Business Model Canvas

Cara Memperoleh Idea Bisnis Startup

Bagaimana pentingnya dalam mengetahui alasan yang tepat untuk masuk ke dunia startup, dan apa saja hal positif dan negatif yang akan dialami saat mendirikan sebuah startup.

Apabila setelah dipahami positif dan negatifnya dan tetap ingin mendirikan startup, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menentukan ide startup yang akan dijalankan.

Kita tidak bisa mendapatkan ide startup dengan cara duduk diam, memandang ke luar jendela, dan merenungkan hal seperti apa yang ingin kita buat.

 

Menurut Co-Founder Y Combinator Paul Graham, kita hanya bisa mendapatkan ide startup yang potensial dengan cara melatih otak kita agar bisa secara otomatis mengidentifikasi ide yang baik dan ide yang buruk.

Apabila kita tetap memaksakan diri untuk mencari sebuah ide startup, kita justru hanya akan menghasilkan ide yang kurang baik.

Kita akan memikirkan sebuah ide yang tidak hanya buruk, namun ide tersebut juga telah terbalut dengan hal-hal manis sehingga bisa menipu diri kita dan orang lain Paul Graham, Founder Y Combinator.

 


Hal ini memang terdengar aneh, namun ide startup yang baik biasanya justru terkesan seperti ide yang buruk pada awalnya.

Karena itu, dibanding mencari-cari hal baru yang ingin kita bentuk menjadi sebuah startup, ada baiknya kalau kita mulai memikirkan seluruh proyek sampingan yang tengah kita lakukan saat ini.

Selain ide yang buruk, para founder startup juga sering mengabaikan ideide yang menurut mereka tidak akan pernah menjadi startup unicorn.

Mereka pun menganggap remeh ide yang hanya mengincar pasar yang kecil, atau ide yang sulit untuk dimonetisasi.

 

Mereka awalnya hanya merupakan proyek sampingan Paul Graham, Founder Y Combinator Sebaiknya pilih ide yang mengincar pasar spesifik Ada kalanya kita bingung antara dua pilihan ide, yaitu sebuah ide yang mengincar pasar yang besar namun hanya menarik sedikit keuntungan dari setiap pengguna, atau ide lain yang mengincar keuntungan besar dari setiap pengguna, namun hanya mengincar pasar yang kecil.

 

Jumlah total keuntungan yang akan kita terima dari kedua ide tersebut mungkin relatif sama, namun Graham justru mengajurkan kita untuk memilih ide yang kedua.

Terkadang, ide yang awalnya terlihat hanya mengincar pasar yang kecil, sebenarnya justru mempunyai potensi pasar besar yang tidak disadari oleh sang founder.

Namun ternyata konsep yang sama juga berlaku untuk industri wisata dunia, sesuatu yang tidak terpikirkan oleh para founder Airbnb di awal.

Beberapa teknik early validation Setelah membaca penjelasan di atas, mungkin kita akan bertanya-tanya, bagaimana membedakan ide yang buruk namun sebenarnya mempunyai potensi, dengan ide yang memang benar-benar buruk.

Kita hanya perlu membuat sebuah halaman situs dengan informasi tentang produk atau layanan yang akan kita buat.

Dan dari jumlah alamat email yang masuk, kita pun akan mengetahui pula berapa persentase orang yang benar-benar ingin langsung menggunakan layanan yang akan kita buat.

Beberapa peneliti etnografi bahkan sampai tinggal bersama selama beberapa waktu dengan masyarakat yang menjadi objek penelitian, demi mendapatkan kesimpulan yang lebih valid.

 


Namun kita bisa coba mengikutinya dengan cara yang lebih sederhana, seperti dengan melakukan wawancara mendalam dengan calon pengguna kita.

Dari situ, kita pun bisa coba menelaah apakah ia akan bersedia menggunakan produk dan layanan yang akan kita buat atau tidak.

Ketiga, mungkin kita mengeksekusinya dengan cara yang salah.

Menurutnya, eksekusi yang baik itu 10 kali lebih penting dan 100 kali lebih berat dibandingkan sebuah ide yang brilian.

Apabila kita justru menemukan masalah baru, tidak ada salahnya untuk menutup startup yang saat ini kita kembangkan untuk membuat startup baru.

Yang pasti, kita harus mengetahui setiap kesalahan yang kita buat di startup sebelumnya, dan menjadikannya sebagai pelajaran ketika kita membuat startup berikutnya.

Cara sistematis mendapatkan ide startup Kemungkinan beberapa dari kita ada yang merasa tidak puas dengan penjelasan di atas.

Untuk itu, mari kita buat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk bisa menemukan sebuah ide startup yang baik.

Cari masalah yang kita alami Ide startup yang paling baik adalah ide yang kita sendiri bisa merasakan manfaatnya.

Karena itu, cobalah cari ide dari aktivitas atau pekerjaan yang biasa kita lakukan.

Kita justru harus memulai dengan memikirkan masalah apa yang kita alami.

Setelah menemukannya, coba tanyakan kepada orang lain apakah mereka merasakan masalah yang sama dan menginginkan solusi yang serupa.

Cari masalah yang dialami oleh orang lain Bila kita tidak bisa menemukan masalah dari aktivitas yang kita jalankan, kita bisa beralih mencari masalah yang tengah dialami oleh orang lain.

Cari bisnis yang sedang mengalami kemunduran Hal lain yang bisa kita coba untuk menemukan ide startup potensial adalah dengan melihat industri yang sedang mengalami penurunan.

Baru-baru ini kita pun melihat beberapa perusahaan retail yang menutup toko dan menghentikan layanan, mungkin hal ini juga bisa kita jadikan dasar untuk membuat sebuah startup baru.


Cari startup dan teknologi yang sudah berjalan di negara lain Bila kita tidak juga bisa menemukan ide startup yang potensial dengan cara-cara di atas, kita mungkin bica mencoba melihat startup yang telah berjalan dengan sukses di negara lain.

Coba cari apa masalah yang mereka selesaikan, dan cari tahu apakah masalah yang sama juga terjadi di tanah air.

Selain melihat startup yang telah berjalan, kita pun bisa melihat teknologi-teknologi baru yang cukup populer di luar negeri, seperti blockchain, AI, dan printer 3 dimensi.

Cari tren terbaru lewat Google dan Facebook Hal lain yang bisa kita lakukan untuk menemukan ide startup adalah dengan melihat Google Trends dan Facebook untuk mengetahui topik apa yang sedang populer di Indonesia saat ini.

Ia pun coba bertanya kepada orang lain, dan banyak dari mereka yang juga mengalami masalah yang sama.



Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 




 Artikel ini diambil dari sini

Hobi atau Minat

Hobi adalah aktivitas favorit di waktu luang atau pekejaan. Banyak orang, dalam melakukan hobi atau minat, berhasil mendirikan bisnis. Misalnya Anda hobi fotografi maka Anda bisa membuka jasa fotografi untuk pernikahan atau fotografer freelance untuk suatu perusahaan dan masih banyak hobi yang lain. Setiap manusia pasti memiliki hobi atau minat walaupun itu hanya ada satu.

Keterampilan dan Pengalaman Pribadi

Lebih dari separuh ide bisnis yang sukses berasal dari pengalaman bekerja di kantor atau tempat kerja. Jadi, latar belakang pengusaha memainkan peranan penting dalam keputusan untuk memasuki bisnis selain jenis bisnis yang akan mereka ciptakan. Ketrampilan dan pengalaman Anda merupakan sumber yang paling penting, tidak hanya untuk menghasilkan ide tetapi juga untuk mendapat keuntungan.

Waralaba

Waralaba adalah pengaturan dimana produsen atau distributor tunggal dari suatu merk dagang, barang atau jasa memberi hak eksklusif untuk distribusi lokal kepada pengecer mandiri sebagai ganti dari pembayaran royalty dan pemenuhan prosedur operasi standar. Bisnis waralaba dapat mengambil beberapa bentuk, tetapi satu bentuk menarik adalah jenis yang menawarkan nama, citra, cara untuk melakukan bisnis dan prosedur operasional bisnis.

Media Massa

Media massa merupakan sumber informasi, ide bahkan peluang yang besar. Surat kabar, majalah, televisi, dan sekarang ini internet, adalah contoh dari media massa.

Pameran

Jalan lain untuk menemukan ide dari suatu bisnis adalah dengan Anda menghadiri berbagai pameran. Pameran ini biasanya diiklankan di radio atau di surat kabar. Dengan menghadiri pameran secara teratur, Anda tidak hanyamenemukan produk baru, tetapi Anda juga bisa bertemu dengan para penjual, pabrik, pedagang grosir, distributor, dan pelaku bisnis waralaba. Mereka merupakan sumber ide dan informasi bisnis yang bagus dan membantu Anda untuk memulai suatu bisnis.

Survei

Inti dari suatu ide bisnis baru seharusnya adalah pelanggan. Kebutuhan dan keinginan dari pelanggan, alasan pemilihan produk oleh pelanggan, dapat Anda pastikan melalui suatu survey. Survei dapat Anda lakukan secara formal atau pun tidak formal melalui percakapan dengan orang-orang dengan menggunakan kuisioner, wawancara atau melalui observasi.

Keluhan

Keluahan dan kekecewaan dari pelanggan telah banyak menghasilkan produk dan jasa baru. Bilamana pemakai atau pelanggan mengeluh tentang produk atau jasa,Anda mempunyai potensi untuk menghasilkan ide bisnis. Ide bisa berupamendirikan perusahaan tandingan yang menghasilkan produk atau jasa yang lebih baik, atau membuat produk atau jasa yang bisa dijual ke perusahaan tersebut atau perusahaan lain.

Brainstorming

Brainstorming adalah suatu teknik pemecahan masalah yang kreatif selain untuk menghasilkan ide. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin ide. Hal ini biasanya mulai dengan suatu pertanyaan atau pernyataan masalah. Setiap ide dapat menghasilkan suatu tambahan ide atau lebih, yang jumlahnya akan lumayan banyak. Berikut aturan dalam menggunakan brainstorming untuk mencari ide bisnis yaitu :

  • Jangan mengkritik atau menghakimi ide orang lain
  • Berikan ide dilontarkan secara bebas dan ide yang tampaknya liar dan tidak masuk akal agar diterima baik
  • Kuantitas diharapkan semakin banyak ide, semakin baik
  • Gabungkan dan kembangkan ide-ide dari orang lain. Selanjutnya semua ide walaupun tidak logis atau tidak masuk akal harus dicatat.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 



 



1.      Tabel diatas merupakan database perbankan. Sebutkan:

a.      Atribut dari setiap relasi

AccNo, Type, Balance, firstName, lastName, idNo, Account

b.      Tupple dari setiap relasi

12345, 12345, 23456

c.      Komponen satu tupel dari setiap relasi

23456

d.      Relasi skema dari setiap relasi

TRC = {firstName, lastName, idNo, Account}

TRA = {AccNo, Type, Balance}

Relasi antar table TRC dan TRA = {Account, AccNo}

e.      Skema database

Primary Key = AccNo, idNo

AccNo = real, idNo = real, Type = const, Balance = int, firstName lastName = string, Account = real

f.       Domain yang cocok untuk setiap atribut

firstName               = Nama Depan

lastName                = Nama Belakang

idNo                       = NIK

Account                 = Nomor Akun


 

 

g.      Cara lain yang sama untuk menampilkan setiap relasi




 Baca Juga: Database Design: Pengertian, Prinsip dan Langkah Langkah

 

Tabel berikut merupakan bagian dari database yang disimpan dalam DBMS

relasional:

Hotel (hotelNo, hotelName, city)

Room (roomNo, hotelNo, type, price)

Booking (hotelNo, guestNo, dateFrom, dateTo, roomNo)

Guest (guestNo, guestName, guestAddress)

dimana Hotel berisi detail hotel dan hotelNo sebagai primary key;

Room berisi room details untuk setiap hotel dan (roomNo, hoteINo)

membentuk primary key;

Booking berisi details dari bookings dan (hoteINo, guestNo, dateFrom)

membentuk primary key;

Guest berisikan guest details dan guestNo adalah the primary key.


 

 

Soal:

2.      Identifikasi foreign key dalam skema ini. Jelaskan bagaimana entitas dan aturan integritas referensial berlaku untuk hubungan ini.



3.      Buat beberapa tabel contoh untuk relasi ini yang mengamati aturan integritas relasional. Sarankan beberapa batasan umum yang sesuai untuk skema ini.



4.      Analisis RDBMS yang sedang Anda gunakan. Tentukan dukungan yang diberikan sistem untuk primary key, alternative key, foreign key, integritas relasional, dan views.

Diatas adalah contoh penggunaan RDBMS MySQL untuk pekerjaan mandiri saya berupa metode CRUD menggunakan framework Codeigniter dan Bahasa PHP.

MySQL sendiri sudah menggunakan primary key untuk mengidentifikasi setiap data murid yang saya masukkan, selain itu hal ini berguna untuk mengindari data ganda, dan data tidak tertukar saat kita ingin menghapus atau memindahkan

      Relasi antar table juga berguna untuk mengolah user access untuk login, membedakan manakan admin, super admin atau member.

5.      Terapkan skema di atas di salah satu RDBMS yang saat ini Anda gunakan. Buat dua tampilan pengguna yang dapat diakses dan diedit serta dua tampilan pengguna lain yang tidak dapat diperbarui.

Semua itu saya terapkan dan bisa diakses dibawah ini

https://github.com/yasyaindra/CRUD

 


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Techbros Writer. Educactor, you name it

Follow Us

  • instagram
  • youtube

Categories

Materi Kuliah Buku Internet Stuff

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • March 2025 (4)
  • February 2025 (1)
  • November 2024 (3)
  • October 2024 (1)
  • January 2024 (1)
  • December 2023 (12)
  • November 2023 (9)
  • October 2023 (1)
  • September 2023 (3)
  • August 2023 (14)
  • July 2023 (3)
  • June 2023 (11)
  • May 2023 (3)
  • April 2023 (1)
  • March 2023 (1)
  • February 2023 (8)
  • January 2023 (6)
  • December 2022 (3)
  • November 2022 (2)
  • October 2022 (3)
  • September 2022 (3)
  • August 2022 (1)
  • July 2022 (1)
  • June 2022 (1)
  • May 2022 (1)
  • March 2022 (4)
  • February 2022 (8)
  • January 2022 (8)
  • December 2021 (4)
  • November 2021 (11)
  • October 2021 (6)
  • August 2021 (9)
  • July 2021 (5)
  • June 2021 (5)
  • May 2021 (4)
  • April 2021 (4)
  • March 2021 (6)
  • February 2021 (2)
  • January 2021 (7)
  • December 2020 (5)
  • November 2020 (2)
  • October 2020 (5)
  • September 2020 (6)
  • July 2020 (1)
  • June 2020 (1)
  • May 2020 (6)
  • March 2020 (1)
  • January 2020 (3)
  • December 2019 (3)
  • November 2019 (12)
  • October 2019 (8)
  • September 2019 (6)
  • August 2019 (8)
  • July 2019 (6)
  • June 2019 (3)
  • May 2019 (8)
  • April 2019 (2)

Report Abuse

Created with by ThemeXpose