Powered by Blogger.
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Yasya Indra Blog

Éclairage et ingénierie

 

Typescript adalah bahasa lanjutan dari bahasa javascript, perbedaannya terletak pada kemampuan typescript yang jauh lebih strict dalam mengidentifikasi tipe data pada sebuah variabel dan parameter. Jadi kita tidak boleh sembarangan dalam memasukkan nilai pada sebuah variabel

Secara sederhana kita bisa menentukan type pada variable di typescript dengan cara berikut

let name: string = "indra";

Namun apa jadinya kalo kita ingin membuat sebuah object yang berisi banyak sekali property. Tentu ini akan merepotkan dan menjadikan kode terlihat tidak rapih

const student: {
  name: string;
  age: number;
  isGraduated: boolean;
  action: () => void;
} = {
  name: "Indra",
  age: 25,
  isGraduated: true,
  action: () => console.log("walk...."),
};

Disinilah kita membutuhkan interface atau types. Dimana kita tidak perlu lagi menuliskan type setelah variabel berkali kali. Cukup tinggal tulisan nama types dan interfacesnya saja

Sekilas penggunaan types dan interface itu mirip sekali. Dua duanya mempunyai fungsi yang sama, yang membedakan adalah kapan kita harus menggunakannya

Types dirancang bisa kita pakai atau tidak kita pakai. Penggunaannya mirip sekali seperti variabel. Dan kita bebas menggunakannya untuk berbagai keperluan, bahkan sesederhana membuat type pada satu buah variabel seperti ini

type Person = string;
const person: Person = "indra";

Sedangkan Interface harus kita gunakan acap kali membuat sebuah object

Dari kode object di atas berkaitan dengan student. Ada dua cara mengimplementasikannya

Pertama, menggunakan Types

type Student = {
  name: string;
  age: number;
  isGraduated: boolean;
  action: () => void;
};

const student: Student = {
  name: "Indra",
  age: 25,
  isGraduated: true,
  action: () => console.log("walk...."),
};

console.log(student.name);

Kedua, menggunakan Interface

interface Student {
  name: string;
  age: number;
  isGraduated: boolean;
  action: () => void;
}

const student: Student = {
  name: "Indra",
  age: 25,
  isGraduated: true,
  action: () => console.log("walk...."),
};

console.log(student.name);

Kesimpulan

Itulah bagaimana kita menggunakan interface dan type pada typescript. Semoga bermanfaat

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 

Kali ini saya akan berbagi tips untuk membuat soal menggunakan AI, pasti di antara kalian sudah tidak asing dengan istilah AI. Tapi tahu kah, jika AI juga bisa kita manfaatkan untuk menyelesaikan tugas secara otomatis seperti membuat soal untuk ujian? Kalau kalian berprofesi sebagai pengajar atau pendidik wajib hukumnya baca tulisan ini sampe selesai!

Ada berbagai macam tools AI untuk membantu pekerjaan ini seperti ChatGPT, Google Gemini, Claude dan favorite AI yang kali ini akan saya gunakan, bernama Perplexity

Postingan ini akan berisi

  1. Apa Itu Perplexity
  2. Langkah Langkah Membuat Soal

Apa Itu Perplexity

Perplexity adalah sebuah AI semacam ChatGPT dengan fitur jauh lebih banyak dan hasil yang lebih maksimal. Yang lebih mind-blowing adalah Perplexity mampu memindai file file yang ada di internet, sehingga referensi hasil yang ia keluarkan jauh lebih baik ketimbang AI lainnya misal saya memasukkan perintah berikut

make the 5 multiple question with the two paragraph passage taken from stephen king's carrie. questions asking details based on the passage. include the passage too.

Maka akan menghasilkan jawaban seperti berikut:

Okay, here's a passage from Stephen King's Carrie, followed by five multiple-choice questions designed to test reading comprehension and attention to detail:

Passage:

The shower room stank of stale sweat, stale perfume, and stale femaleness. Steam curled on the ceiling, patterned with waterdrops that always formed, grew heavy, and fell. The cement floor was slick and cold under her feet. The other girls were already under the spray, squealing and shrieking, their voices echoing off the tile walls.

Carrie stood just inside the door, clutching her books to her chest. She had been excused from gym class again today because of her period. She hated the shower room, hated the shrill, excited voices, hated the feel of the cold tile under her bare feet. More than that, she hated the times when she was excused from gym because it left her feeling so alone, so excluded.

Questions:

  1. What smells permeated the shower room?
    a) Fresh soap, shampoo, and clean towels.
    b) Stale sweat, stale perfume, and stale femaleness.
    c) Chlorine, disinfectant, and cleaning supplies.
    d) Pine cleaner and air freshener.

  2. What was the condition of the cement floor in the shower room?
    a) Warm and dry
    b) Rough and dirty
    c) Slick and cold
    d) Clean and carpeted

  3. Why was Carrie excused from gym class on this particular day?
    a) She had a headache.
    b) She had a doctor's appointment.
    c) She had a cold.
    d) She was having her period.

  4. What was Carrie holding tightly to her chest as she stood inside the shower room door?
    a) A towel
    b) Her gym clothes
    c) Her books
    d) A bar of soap

  5. Besides the physical discomfort, what was another reason Carrie disliked being excused from gym class?
    a) It meant she had to do extra homework.
    b) It left her feeling alone and excluded.
    c) The other girls made fun of her.
    d) She missed the exercise.

Answer Key: 1. b, 2. c, 3. d, 4. c, 5. b

 Menarik bukan?

Baca Juga: Cara Mendapatkan Google Gemini Advanced Unlimited Gratis!

Langkah Langkah

Buka Perplexity

Masukkan prompt

Prompt yang saya gunakan biasanya berisi struktur ini

  • Perintah
  • Detail
  • Spesifikasi
  • Kunci Jawaban

Perintah

Gunakan kata perintah untuk memberikan instruksi pada AI untuk membuat beberapa soal. Contohnya

Make 5 questions .....

Create 10 questions ......

Detail

Berisi tentang soal yang ingin kalian buat berisi harus menguji apa saja. Pada contoh di atas saya memberikan rincian soal harus berdasarkan bacaan. 

make the 5 multiple question with the two paragraph passage taken from stephen king's carrie 

Note: Yang saya tebali merupakan detail dari sebuah perintah

Spesifikasi

Artinya kalian menambahkan kegunaan kegunaan khusus pada soal yang kalian buat. Contohnya berikan 5 soal dengan kunci jawaban A, A, C, D, B dengan pilihannya sama panjang. Ini penting karena terkadang AI memberikan jawaban benar dengan panjang. Ini terlalu mencolok sehingga harus menambahkan perintah khusus agar menjadikan soal menantang untuk dikerjakan

Kunci Jawaban

Jangan lupa soal yang sudah dibuat juga harus diberikan kunci jawaban dan penjelasannya

 

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 

Diantara kalian pasti banyak yang kebingungan bagaimana cara membuat aplikasi android. Kendala utamanya biasanya karena kita harus belajar bahasa pemograman dulu. Belum lagi untuk men-develop aplikasi android diperlukan laptop dengan spek yang gahar. Sehingga agak sulit rasanya untuk membuat aplikasi berbasis android

Postingan ini akan membahas:

  • Apa Itu No Code
  • Cara Kerja Studi Kasus SPP
  • Peralatan Yang Digunakan
  • Langkah Langkah Membuatnya
  • Cara Penggunaannya
  • Publish Sebagai Aplikasi Web
  • Publish Sebagai Aplikasi Android

Tapi apakah cara mudahnya? Tentu ada!. Itulah alasan kenapa saya menulis postingan ini. Saya akan memberikan langkah langkah bagaimana membuat aplikasi android tanpa ngoding yang berguna untuk segala kebutuhan kalian

Kita tidak akan menggunakan bahasa pemograman yang rumit seperti kotlin atau java. Namun saya akan menawarkan sebuah konsep baru bernama No Code atau sebuah konsep dimana kita memungkinkan membuat aplikasi tanpa menulis satu baris kode apapun. Alih alih menulis kode, kita hanya perlu menambah beberapa fitur pada sebuah halaman, lalu mempublishnya ke dalam web atau aplikasi android tersendiri. 

Nah, teknologi yang akan kita gunakan bernama Notion. Ini merupakan aplikasi no code yang digunakan untuk membuat template yang membantu produktifitas kita. Seperti membuat to do list, portfolio, blog, bahkan cv ats.

Salah satu studi kasus yang akan kita gunakan adalah aplikasi untuk menghitung SPP bulanan siswa atau murid. Saya akan menjelaskan menjadi beberapa bagian

Cara Kerja

Sebenarnya cara kerja dari aplikasi ini sangat sederhana. Pertama, aplikasi kita bisa mencatat nama, tanggal pembayaran, jumlah yang dibayarkan, dan total yang dibayarkan pada periode tertentu. 

Hal yang sulit dilakukan tapi mudah ketika diselesaikan menggunakan Notion adalah menerapkan sisten filtering yang rumit. Di Notion, kita hanya tinggal memasukkan filter apa yang ingin kita sortir dan data otomatis akan terhitung

Contoh. Kita memasukkan filter untuk data yang dimasukkan dari tanggal 1 Maret hingga 10 April. Maka seluruh data dari rentan waktu tersebut akan muncul dan otomatis menghitung jumlah pemasukkan yang ada. Menarik bukan?

Kalo aplikasi SPP kalian juga kurang lebih mengharapkan cara kerja yang serupa, kalian harus  membaca ini sampe habis!

Peralatan 

Pertama kita harus menginstall Notion. Kalian bisa mendownloadnya disini

Halaman home Notion

Langkah Langkah

Pertama instal Notion seperti biasa. Lalu login menggunakan Google

Kedua buat Page baru seperti ini

Tampilan page Notion
Berikan judul, lalu ketik slash (/) di bawahnya dan ketik table. Maka akan muncul pilihan berbagai macam table. Pilih table view

table view

 Jika sudah, maka akan muncul table seperti ini. Dan kita tinggal membuat property satu persatu.


Apa itu property? Property adalah kolom yang memiliki fungsi fungsi tertentu, seperti multiple value, date, checklist, number, hingga formula. Semacam fungsi rumus pada excel yang bisa kalian program sendiri. Tapi tenang kok kode barisnya sangat sederhana, kalian bisa memanfaatkan ChatGPT untuk membuatnya sendiri

Baca Juga:  Cara Menjadi Web Developer Di Tahun 2024

Kalau sudah faham fungsi property pada table. Saatnya kalian menambahkan property pada table, kita membutuhkan beberapa property seperti:

  • Kelas dengan tipe Select
  • Keterangan dengan tipe Text
  • Tempo dengan tipe Date
  • Tanggal Pembayaran dengan tipe Date
  • SPP/Bulan dengan tipe Number 

Maka tabel akan terlihat seperti ini (saya mengubah judul sedikit)

 


Oh ya dan jangan lupa, di bawah property SPP/Bulan terdapat kolom khusus. Kita akan memanfaatkn kolom ini untuk menghitung total pembayaran SPP

Untuk mengaturnya, klik kolom tersebut, pilih More Option dan pilih Sum


 

Cara Menggunakan

Fitur paling powerful pada Notion adalah kemampuannya untuk memfilter data data serumit apapun berdasarkan porperty yang kita buat. Ini artinya kita bisa mencari data berdasarkan nama, tempo, tanggal pembayaran, dan kelas

Baca Juga: Cara Membuat Aplikasi Web Dari Nol

Caranya adalah dengan menekan tombol Add Filter di atas table

 

Publish Sebagai Aplikasi Web

Setelah aplikasi bisa bekerja dengan baik. Tentu kita ingin aplikasi ini digunakan oleh sebanyak banyaknya orang. Nah, kita perlu mempublishnya menjadi aplikasi web. 

Caranya dengan menekan tombol Share di pojok atas kanan. Lalu pilih Publish, dan tekan tombol biru besar bertuliskan Publish


Publish Sebagai Aplikasi Android

Caranya adalah dengan menginstall aplikasi Notion untuk android terlebih dahulu

Lalu login menggunakan akun yang barusan kalian gunakan untuk membuat table barusan

Kalau sudah menginstal Notion, tekan icon Notion. Lalu pilih Pin Page

 

Jika sudah maka icon aplikasi akan muncul pada halaman home android kalian!


 

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 

Dulu setelah saya lulus, saya sangat berambisi untuk bisa masuk kampus Institut Teknologi Bandung. Karena saya melihat banyak orang orang hebat lahir dari kampus tersebut, mulai dari Bapak Proklamasi, Ir. Soekarno hingga pendiri Zenius yang cemerlang, Sabda PS. 

Tentu, kampus tersebut merupakan ruang yang sangat menjanjikan untuk berkembang. Namun, ambisi tersebut terjegal di tengah jalan karena kemampuan kecerdasan saya tidak mampu membandingi mungkin ratusan ribu siswa di seluruh Indonesia yang mempunyai keinginan yang sama. Diantara mereka ada yang jebolan SMA terbaik, juara lomba olimpiade, sedangkan saya? jauh kualitiasnya dari mereka

Saya pun melakukan riset kecil kecilan. Hanya untuk melihat apakah ada orang sukses yang lahir dari kamupus biasa biasa saja. Saya pernah mendengar ucapan Pandji di podcastnya, bahwa ia mengenal banyak sekali orang orang sukses di industri pekerjaan, yang berasal dari kampus yang bahkan kita belum pernah mendengarnya. Nah dari sini, saya lumayan bisa bernafas lega. Sebagai mantan mahasiswa dari kampus ga terkenal saat itu, saya menjadi optimis

Kenapa saya menulis ini, karena mungkin di antara kalian ada yang mempunyai ketakutan yang serupa. Tulisan saya semoga bisa menghilangkan ketakutan kalian. Optimislah, karena kuliah dimana saja ternyata  sama saja. Bahkan orang orang yang kuliah di luar negeri, saat kembali ke Indonesia banyak juga yang nganggur

Banyak anekdot bertebaran di bahwa, kalo memang kuliah dimana saja, kenapa setiap tahun ratusan ribu orang berlomba lomba masuk ke kampus kampus top three seperti UI, ITB dan UGM?

Nah, untuk menjawab ini saya akan menawarkan sebuah gambaran. Ibaratkan kampus adalah sebuah kendaraan, tentu ketika membutuhkan mobil yang kokoh dan kuat untuk bisa berjalan di jalan yang terjal. Hanya ada tiga atau sepuluh kendaraan yang terkenal aman dan kuat untuk mengantarkan kita ke tempat tujuan. Apa yang terjadi pada orang orang yang tidak mampu membeli mobil tersebut, terpaksa mereka harus menggunakan mobil yang tidak begitu bagus, meskipun mau ga mau harus bekerja dua kali lebih keras karena kadang mobil yang dikendarai suka mogok di tengah jalan, tidak nyaman, ac mati dan lain sebagainya. Dari sini mungkin kalian sudah faham bedanya orang yang kuliah terkenal dan tidak terkenal

Semuanya ditentukan dari kerja keras. Dan kerja keras kita akan mudah dengan berkuliah di kampus terkenal

Disana kalian mempunyai kesempatan 80% lebih besar dari pada kalian kuliah di kampus biasa biasa aja. Kalian bisa bertemu orang orang dengan passion yang sama, dan kecerdasan yang sama

Jadi menurut saya, kuliah memang bisa dimana saja, semuanya ditentukan dari seberapa besar kita mau bekerja keras. But setidaknya, kalau kita kuliah di kampus terkenal dengan koneksi  yang luas. Kita tak perlu kerja dua kali lebih keras dari biasanya. 

Sebenarnya kita tidak perlu melakukan semua ini. Lebih tepatnya belajar dua kali lebih keras demi mendapatkan kesempatan yang sama seperti anak anak yang kuliah di kampus terkenal. Asal, pemerintah mau turun tangan untuk menyelesaikan ini semua. Gimana caranya semua mahasiswa di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan impian dan pendidikan yang berkualitas dari para ahli

Karena di kampus saya sendiri banyak sekali dosen yang hanya sekadar mengajar. Terlihat bagaimana ia mengajar, para dosen ini tidak mempunyai passion atas matkul yang ia ajarkan. Kalo dosennya saja begini, tentu bisa ditebak bagaimana kualitas mahasiswanya. Tak jarang banyak sekali mahasiswa yang gugur di tengah jalan bahkan tak memahami maksud dan pemahaman mata kuliah yang diajarkan

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 

Bayangkan jika waktu bisa diputar kembali, kita sebagai manusia mungkin akan berusaha lebih keras menyelesaikan masalah sehingga tepat hari ini kita tak perlu lagi menghadapi banyak kegagalan. Namun bagaimana lagi, waktu terus berjalan. Dan kita harus berusaha dengan penuh keyakinan melakukan yang terbaik untuk hari ini, agar penyesalan tak ikut menghampiri di kemudian hari

Begitu pula ketika yang saya rasakan saat berkuliah. Jika saya bisa memutar ulang waktu, mungkin saya tidak akan berhenti berkuliah dan melanjutkan bekerja sebagai guru. Di postingan kali ini saya akan memberikan sedikit tips dan berbagai pengalaman, kepada kalian para mahasiswa baru. Atau mungkin orang orang yang seusia saya yang baru mulai ingin berkecimpung di dunia IT.

Saya menulis ini berdasarkan pengalaman pribadi dan pengamatan saat dulu masih duduk di bangku perkuliahan. Saya lumayan menjadi bintang kelas saat itu, unggul di semua mata perkuliahan. Karena satu dan lain hal, ditambah dengan covid yang menganggu kegiatan belajar pembelajaran. Nilai saya anjlok dan saya memtusukan untuk drop out.

Tidak Fokus

Dalam kata lain, kita tidak tahu apa tujuan kita sehingga kita mengiyakan segala tawaran kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan perkuliahan kita. Misal, "wih ikut BEM ah, biar aku bisa punya pengalaman", terus nanti ada ukm musik, kamu ikut ikutan masuk padahal kamu sendiri ga punya dasar dasar yang cukup buat ikut ukm musik. Alhasil, kegiatan ini cuma buang buang waktu aja

Daripada kalian ikut UKM UKM ga jelas, saya menyarankan kamu ikut magang (either paid or unpad, syukur syukur paid), bootcamp yang ga ganggu jadwal perkuliahan mu, part-time job, atau yang paling kerena jadi asisten dosen. Which's kamu jadi orang kepercayaan dosenmu sehingga networking kamu juga semakin luas

Baca Juga: Pemograman: Kuliah Tidak Menjadikan Anda Pandai Ngoding

Hanya Mengandalkan Materi Dari Kampus

 Ini juga sering sekali saya jumpai. Dimana kebanyakan dari mereka, cuman mengandalkan materi materi dari kampus dan ga mau mencari tau lagi materi apa yang saat ini sedang booming di industri.

Manja

Manja gimana ni maksudnya? Maksudnya apa apa minta disuapin. Pengen belajar bikin web, maunya diajarin. Ga pernah mau ngulik sendiri dan eksplor

Percayalah, belajar IT 90% itu otodidak, sisanya teori di atas kertas. Kelebihan belajar di kampus menurutku cuman kita diarahin menjadi lebih terarah dalam belajar dan tau apa saja materi materi yang harus dipelajari sebelum akhirnya kita di lepas ke lautan industri

Pindah Pindah Teknologi

Mungkin ini persis dengan poin pertama, yaitu ga fokus. Namun dalam hal ini kamu ga fokus dalam bidang apa yang pengen kamu tekuni. Apakah web, android, devops, blockchain, dan lain sebagainya. Kamu selalu pindah pindah hingga akhirnya ga jadi apa apa

Baca Juga: Retropeksi Hakiki 3 Tahun Terakhir Terjun Belajar Ilmu Komputer 

Tidak Berbisnis

Saya yakin bahwa menjadi pengusaha atau businessman adalah bakat dan ga semua orang ditakdirkan sebagai pengusaha. Namun sama halnya dengan bakat bakat lain, saya yakin bahwa bakat bisa diasah. Bakat bisa diliatih, begitu pula dengan bakat berjualan. Mulai aja dari yang kecil kecil, seperti melakukan freelance online, atau berjualan. Asal jangan jadi joki tugas atau skripsi ya

Itu dia sedikit hal yang bisa saya share ke kalian, kalo suka jangan lupa tinggalkan jejak ya

 

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 

Dalam proses pengembangan web, kita terkadang ingin membuat beberapa API untuk terhubung ke dalam beberapa aplikasi lainnya. Swagger membantu kita melakukan hal tersebut, kita bisa membuat detak, route api kita, method yang ingin digunakan, dan deskripsinya. Ini sangat membantu untuk pengembangan web kedepannya

Postingan ini akan membahas:

  • Apa Itu Swagger?
  • Cara Menggunakan Swagger di Vscode

 

Apa Itu Swagger

Swagger adalah sebuah tools untuk membuat dokumentasi dari API yang kita buat. Swagger sangat penting supaya para developer yang bekerja sama dengan kita bisa memahami aplikasi kita dengan baik dan benar

Baca Juga: Cara Membuat Aplikasi Web Dari Nol 

Cara Menggunakannya

Kalian bisa mendownload extensinya di Vscode dengan judul Swagger Viewer

Jika sudah. buat folder tersendiri di project kalian, kalian bisa menamainya ./docs dan buat file user-api.json

Buat detail api seperti ini

{
    "openapi": "3.0.3",
    "info": {
        "title": "User API",
        "description": "User API",
        "version": "1.0.0"
    },
    "servers": [
        {
            "url": "http://localhost:8000"
        }
    ],
    "paths": {
        "/api/users": {
            "post": {
                "description": "Register new user"
            }
        },
        "/api/users/login": {
            "post": {
                "description": "Login User"
            }
        },
        "/api/users/current": {
            "get": {
                "description": "get current user"
            },
            "patch": {
                "description": "update current user"
            }
        },
        "/api/users/logout": {
            "description": "logout current user"
        }
    }
}


 Jika sudah tekan Ctrl + P lalu >, dan pilih Swagger Preview


Semoga postingan ini bisa membantu!

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 

Saat ini banyak sekali bertebaran sebuah istilah di kalangan para programmer, bahkan kalian sendiri bisa menjumpainya di setiap video video di Youtube. Istilah ini sebenarnya bukanlah istilah baru di dunia IT, namun namanya semakin berjamur seiring dengan trend AI yang sedang menajamur. Istilah yang saya maksud adalah Saas

Postingan ini akan merangkum beberapa hal seperti

  • Apa Itu SaaS
  • Sejarah SaaS
  • Mengapa SaaS Penting
  • Cara Membuat SaaS
  • Contoh SaaS Company
     

Apa Itu SaaS

SaaS adalah singkatan dari Software as a Service, yaitu sebuah aplikasi yang memiliki fungsi spesifik untuk mengatasi sebuah permasalahan. Setiapa diantara kita pasti pernah menggunakan SaaS ini tanpa disadari. 

Misal aplikasi untuk mendownload video dari Youtube seperti Savefrom.com, itu merupakan satu contoh dari banyak SaaS yang bertebaran di dunia nyata

Baca Juga: Cara Memulai Project Dengan Laravel Livewire 3

Sejarah SaaS

Sebagai konteks dalam dunia software engineering. Ada software yang berjalan di web, desktop, dan mobile. Semuanya ada beberapa kekurangan dan kelebihan. Mungkin kita akan membahasnya di postingan yang lain

Kekurangan paling menonjol adalah dari segi size aplikasi yang ingin kita gunakan. Terkadang sizenya sungguh besar, membutuhkan proses instalasi yang lama. Sedangkan barang kali kebutuhan yang kita inginkan sebenarnya ga sebanyak itu

Maka dari itu lah Saas muncul. Sebagai usaha untuk meminimalisir segala hal yang tidak dibutuhkan dari sebuah aplikasi.

Seperti contohnya, kita ingin menghilangkan background dari sebuah foto. Tentu bagi sebagaian orang akan malas untuk mempunyai laptop hanya untuk menghapus background foto. Maka dari itu terciptalah tool yang khusus untuk melakukan tugas tersebut tanpa instalasi yang ribet

Sehingga kebanyakan Saas biasanya diciptakan pada aplikas web dan mobile saja. Alasannya adalah karena bisa diakses dengan cepat, atau setidaknya selalu tersedia dalam kondisi mobile

Mengapa SaaS Penting

SaaS sangat penting, bagi developer, pemilik bisnis maupun bagi user itu sendiri

Bagi developer, SaaS bisa disebut sebagai MVP  untuk menguji manakah fitur yang paling disukai oleh pasar. Eh ngomong ngomong, apa itu MVP?

MVP adalah kepanjangan dari Minimum Viable Product, yaitu sebuah fitur kecil dari sebuah produk yang diuji ke pasar apakah mempunyai demand yang cukup, jika dirasa demandnya cukup maka produk tersebut akan dirilis sepenuhnya. 

Semisal kamu adalah seorang developer pasti kamu akan merancang aplikasi dengan fitur yang beraneka ragam. Nah, ini akan membutuhkan proses yang lama dan cost yang lumayan besar. Maka dari itu kenapa ga pilih saja fitur mana yang sepertinya paling impactful bagi pengguna dan luncurkan

Ini terjadi juga pada Google. Dimana awalnya mereka hanya sebuah website search engine saja, namun kini mulai merambah kebanyak hal. Mulai dari Android, Youtube dan layanan Email

Baca Juga: Dari Software Engineer Menjadi Product Engineer 

Cara Membuat SaaS

SaaS adalah bisnis yang menggiurkan bayangkan dimana aplikasi kalian berbayar dan income masuk kapan saja bahkan ketika kalian sedang tidur pun tanpa bekerja. 

Cara membuat SaaS membutuhkan riset yang mendalam, ketrampilan dalam membangun aplikasi, dan ilmu pemasaran yang baik

Ada berbagai macam banyak tutorial bagaimana membuat aplikasi saas bertebaran di internet. Namun membuat solusi pada masalah yang real adalah PR yang besar


 

Contoh SaaS Company

Ada berbagai macam SaaS terkenal yang mungkin sering kalian pakai. Berikut beberapa nama yang saya ingat

Woocommerce


 

Woocommerce adalah CMS pada wordpress yang khusus berguna untuk mengelola aplikasi penjualan

Savefrom


Website untuk mendownload video dari Youtube

Whatthefont


Website untuk melacak nama font pada sebuah gambar

Figma


 

Sebuah website untuk membuat design UX/UI pada web dan mobile


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 

Tentu setiap orang mempunyai cara mereka sendiri untuk membuat aplikasi. Mungkin ada beberapa cara yang prosedural dan benar guna aplikasi bisa terarah dan sesuai dengan tujuannya

Namun postingan ini saya akan berbagi pengalaman bagaimana saya biasanya membuat aplikasi dari 0. Cara ini sangat membantu siapapun yang mau membuat aplikasi namun kepepet. Atau masih dalam level pemula. Karena saya jamin cara ini sangat mudah difahami dan tidak menggunakan istilah yang ndakik ndakik

Langsung saja

Merancang Database

Biasanya saya akan mencoba membedah, menganalisa, dan membayangkan bagaiman ya struktur databasenya

Ya database!. Ini sangat penting karena ini berkaitan dengan fitur apa saja yang ingin dibuat dalam aplikasi ciptaan kita

Misal kemampuan aplikasi kita untuk login, register, dan barang kali memberikan role pada user user tertentu

Memang kalau kita melihat video tutorial di Youtube, langkah seperti ini dilewati begitu saja. Padahal menurut saya langkah ini amatlah krusial. Yang saya amati, biasanya para instruktor di Youtube ini langsung gas aja membuat skema databasenya tanpa menjelaskan -setidaknya singkat bagaimana database design yang ingin dieksekusi

Baca Juga: Database Design: Pengertian, Prinsip dan Langkah Langkah 

 Memilih Framework Yang Tepat Nyaman

Ada dua framework favorit saya, Laravel dan NextJS. Hanya antara dua itu. Dan saya memilih salah satu ketika melihat use case pada aplikasi yang ingin dibuat

Jujur buat saya NextJS jauh lebih rumit. Membutuhkan waktu dan persiapan yang matang. Biasanya saya hanya menggunakan NextJS untuk project personal dan ambisius

Namun jika saya ingin membuat aplikasi project untuk freelance, saya akan langsung menggunakan Laravel. Tak lain dan tak bukan, karena mudah dan saya sudah terlanjur nyaman dengan workspacenya

Baca Juga:  Rekomendasi Tech Stack Untuk Para Programmer di Tahun 2024

Konsep inilah yang disebut memilih tech stack. Banyak opini berkeliaran di luar sana mengatakan, "tak masalah apapun tech stacknya karena client tak pernah mempedulikan hal itu. Yang client hanya ingin tahu adalah aplikasi mereka berjalan dengan semestinya". Ucapan ini tentu benar, namun kita sebagai programmer juga harus mempunyai strategi memilih framework yang nyaman buat kita

Membuat atau Memilih UI Design

Sebenarnya saya lebih suka mencari referensi layout website di Dribble, alih alih meriset membuat dari nol menggunakan Figma. 


Mengkoding

Yap, baru lah kita di sebuah proses inti. Dimana kita akhirnya menerapkan semua ide dan rencana kita sebelumnya. Tentu disinilah proses paling menantang dimana kita akan menghadapi trial and error. Namun hal tersebutlah yang menjadi seni dari menjadi seorang programmer


Mendeploy

Ini adalah tahap terakhir dan paling penting. Yaitu ketika aplikasi yang sudah kita buat bisa diakses oleh siapa saja dan dimana saja. Bagi saya ini adalah proses paling satisfying karena dengan ini kita bisa memamerkan skill programming kita se-real realnya

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 

AI sudah menjadi kebutuhan. Apalagi bagi orang orang yang bekerja sebagai konten kreator. Kegunaannya macam macam, mulai dari membuat konten, riset konten, mengisi voice over dan lain sebagainya

Karena menjadi sebuah kebutuhan, maka dari itu harga yang dibayarkan juga tidak murah untuk menikmati segala fitur fiturnya. Memang saat ini banyak sekali tersedia AI gratis yang bisa kita pakai, namun masih terbatas dari segi token dan penggunaan

Maka dari itu tulisan ini akan memberikan cara atau trik mendapatkan AI gratis secara tak terbatas

AI yang akan coba kali ini bernama Google Gemini. AI yang dikembangkan oleh Google untuk menyaingi OpenAI yang tengah ramai digunakan. Sebagai perusahaan raksasa teknologi pasti tidak mau kalah dong

Maka dari itu Google Gemini menawarkan uji coba 1 bulan kepada setiap pengguna gmail baru untuk menikmati Google Gemini Advanced. Apa yang membedakan dengan versi non-Advanced

Dari segi pemrosesan data dan prompt.

Google Gemini Advanced memberikan akses tak terbatas bagi kita untuk mendapatkan hasil yang diproses dari AI. 

Lalu bagaimana cara menggunakannya. Berikut langkah langkahnya

Langkah Langkah

Buat akun gmail sebanyak banyaknya

Pasti di antara kita memiliki akun gmail lebih dari satu. Entah untuk membuat akun game, layanan streaming, atau sekedar memisahkan email untuk kebutuhan pribadi dan pekerjaan. Jika kamu adalah orang diantaranya, sebaiknya manfaatkan email yang banyak itu untuk mendapatkan trial Google Gemini selama satu bulan
 

Masuk ke halaman Google Gemini

Setiap membuat akun gmail baru, kita akan mendapatkan tampilan landing page Google Gemini seperti ini
 
tampilan landing page Google Gemini

Pilih 'Mulai uji coba'

Pilih mulai uji coba dan hubungkan akun gmail kalian dengan metode pembayaran yang tersedia. Bisa ewallet, kartu kredit/debit, dan lain sebagainya

tampilan metode pembayaran

Jika sudah, maka selamat menikmati satu bulan menggunakan Google Gemini gratis satu bulan

Lakukan hal yang sama untuk akun akun gmail yang lain, kalau perlu buat akun baru!

Ingat, Google Gemini Advanced ini akan habis selama satu bulan. Maka dari itu gunakan akun gmail yang lain lalu manfaatkan trial Google Gemini Advanced ini terus menerus

 

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 

Postingan ini tidak akan menjelaskan konsep OOP secara keseluruhan. Lebih kepada membahas utilitas yang dibutuhkan saaat kita menghadapi case yang berkenaan dengan data science. Maka dari itu kita akan belajar bersama bagaimana menerapkan konsep object oriented programming ke dalam case data science

Layaknya bahasa pemograman lain, python memungkinkan kita menggunakan OOP sehingga function dan utilitas lainnya bisa dienkapsulasi secara lebih rapih.

Khusus untuk case kali ini, kita akan menerapkan sebuah konsep counter. Dimana class ini akan berisi function function untuk menambah, melihat, dan mereset data/variabel

Kita bisa menulis class berserta constructor seperti berikut:

class CountingClicker:
    def __init__(self, count=0):
        self.count = count

 

Dalam python constructor ditulis __init__, __ disebut sebegai dunder yang memiliki kepanjangan double underscore

Kita akan mengisi data count dengan angka 1, bisa ditulis seperti berikut

clicker1 = CountingClicker(1)

Ketika kita print, akan memunculkan data seperti berikut

print(clicker1.count)


 

 Selain __innit__, ada juga __repr__. function ini berguna untuk merepresentasikan class kita dengan lebih rapih. Caranya dengan mereturn sebuah nilai yang biasanya berupa string

class CountingClicker:
    def __init__(self, count=0):
        self.count = count
    
    def __repr__(self):
        return f"CountingClicker(count={self.count})"

Ketika kita print, maka kita akan menjumpai output seperti ini

print(clicker1)



Setelah itu kita akan membuat function untuk menambah count. Function ini akan mereturn data sekaligus menambahkannya.

Menambahkan berapa? kita bisa memberikan parameter untuk itu dan memberikan nilai default.

class CountingClicker:
    def __init__(self, count=0):
        self.count = count
    
    def __repr__(self):
        return f"CountingClicker(count={self.count})"
    
    def click(self, num_times=1):
        self.count += num_times


Untuk menjalankannya kita bisa menjalankan function berkali kali seperti ini, atau menambahkan value kedalam function-nya

clicker1.click()
clicker1.click()
clicker1.click()
clicker1.click()
clicker1.click(100)

print(clicker1.count)

Maka hasilnya akan seperti berikut


Sebenarnya kita bisa melihat isi counter dengan menuliskan counter1.count, namun kita ada lebih baiknya kita membuat function baru unruk mengakses property count dengan baik. Sehingga data count bisa terisolasi dengan baik

class CountingClicker:
    def __init__(self, count=0):
        self.count = count
    
    def __repr__(self):
        return f"CountingClicker(count={self.count})"
    
    def click(self, num_times=1):
        self.count += num_times
        
    def read(self):
        return self.count


print(clicker1.read())


Maka akan muncul hasil seperti berikut


Setelah itu kita akan membuat function untuk mereset sehingga count akan menjadi 0 lagi. 

class CountingClicker:
    def __init__(self, count=0):
        self.count = count
    
    def __repr__(self):
        return f"CountingClicker(count={self.count})"
    
    def click(self, num_times=1):
        self.count += num_times
        
    def read(self):
        return self.count
    
    def reset(self):
        self.count = 0

 

clicker1.click(100)

print(clicker1.read())

clicker1.reset()

print(clicker1.read())

 

Maka akan muncul hasil seperti berikut


 

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 

Kali ini kita akan belajar tentang automated testing. Ini merupakan metode dalam pemograman dimana kita memastikan bahwa kode berjalan dan mengeluarkan hasil sebagaimana mestinya. Automated testing sering di gunakan pada bahasa pemograman tertentu seperti automated testing javascript dan automated testing framework lainnya


Apa Itu Automated Testing?

Automated Testing adalah implementasi dari tool tool yang dijalankan secara otomatis untuk menguji studi kasus kode.

Testing merupakan sebuah langkah paling awal yang harus dilakukan ketika ingin aplikasi kita berjalan baik. Sebelum akhirnya kita melanjutkan pada langkah langkah yang lain seperti intergrasi, API dan UI

 


 

Siapa Yang Melakukan Automated Testing?

Testing biasa di lakukan pada saat tahapan awal lifecycle dan biasanya developer berkolaborasi dengan tester. Tester disini merupakan tim yang tugasnya mengevaluasi tes yang sudah dilakukan yaitu

  • Manual Tester: Merekam dan memastikan fungsionalitas berjalan sebagaimana mestinya. Biasanya menggunakan tool tersendiri dan tanpa kode
  • Automation Engineer: Persis seperti Manual Tester, bedanya ia menggunakan script script tertentu untuk berintergrasi dengan CI/CD
  • Developer: Melakukan test pada kode langsung saaat pengembangan

Cara Menggunakan

Pertama kita bisa menggunakan sebuah metode bawaan dari python bernama assert

Misal saya mempunyai perjumlahan

4 + 5

Tentu hasilnya adalah 9

Nah kita bisa memeriksa apakah hasil perjumlahan ini benar benar 9

 

assert 4 + 5 ==  9

 

Namun untuk menggunakan assert, kita harus menggunakan exception. Kita udah belajar exception pada postingan sebelumnya. 

 

try:
    assert 4 + 5 == 10
    print("SUKSES")
except AssertionError:
    print("ERROR")

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

About me

About Me

Techbros Writer. Educactor, you name it

Follow Us

  • instagram
  • youtube

Categories

Materi Kuliah Buku Internet Stuff

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • March 2025 (4)
  • February 2025 (1)
  • November 2024 (3)
  • October 2024 (1)
  • January 2024 (1)
  • December 2023 (12)
  • November 2023 (9)
  • October 2023 (1)
  • September 2023 (3)
  • August 2023 (14)
  • July 2023 (3)
  • June 2023 (11)
  • May 2023 (3)
  • April 2023 (1)
  • March 2023 (1)
  • February 2023 (8)
  • January 2023 (6)
  • December 2022 (3)
  • November 2022 (2)
  • October 2022 (3)
  • September 2022 (3)
  • August 2022 (1)
  • July 2022 (1)
  • June 2022 (1)
  • May 2022 (1)
  • March 2022 (4)
  • February 2022 (8)
  • January 2022 (8)
  • December 2021 (4)
  • November 2021 (11)
  • October 2021 (6)
  • August 2021 (9)
  • July 2021 (5)
  • June 2021 (5)
  • May 2021 (4)
  • April 2021 (4)
  • March 2021 (6)
  • February 2021 (2)
  • January 2021 (7)
  • December 2020 (5)
  • November 2020 (2)
  • October 2020 (5)
  • September 2020 (6)
  • July 2020 (1)
  • June 2020 (1)
  • May 2020 (6)
  • March 2020 (1)
  • January 2020 (3)
  • December 2019 (3)
  • November 2019 (12)
  • October 2019 (8)
  • September 2019 (6)
  • August 2019 (8)
  • July 2019 (6)
  • June 2019 (3)
  • May 2019 (8)
  • April 2019 (2)

Report Abuse

Created with by ThemeXpose