Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2019

Kamu Boleh Tidak Percaya Diri : Babak Tiga

Banyak pengalaman bijak bisa diceritakan kepada anak cucunya jika Pak Putra menjadi orang yang kuat. Lagi lagi semua orang akan memandang dia dari fisiknya yang cacat, tapi bukan itu sebenarnya.

Kamu Boleh Tidak Percaya Diri : Babak Dua

Tidak ada yang boleh membandingkan Pak Putra dengan rekan rekan guru yang lain. Mulai dari fisik sampai kepribadiannya. Jelas Pak Putra itu berbeda. Beliau selalu menghimbau murid murid agar selalu masuk ke kelas ketika bel masuk berdering, sedangkan rekan rekan yang lain berbeda. Mereka akan masuk saja ke kelas dan mengacuhkan sekitar. Seolah mengajar sebatas menggugurkan kewajiban Kalo membandingkan Pak Putra berdasarkan fisik, Pak Putra jelas kalah telak. Dia tercurangi sepenuh kecacatannya. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan sudah merenggut separuh kehidupan, sisanya harus dia pungut dengan perjuangan. Menutup telinga dari ocehan, julukan jelek, cibiran, dibungkus oleh hinaan tetangga tetangga julid. "Kurcaci kurcaci!" "Ucok baba!" "Monyet nyasar!" Orang yang masih beradab pun, akan tertohok tepat di ulu hati jika dia mendengar ada anak anak bajingan yang menyerukan kalimat jahanam itu sambil urakan keliling gang gang. Karena demikian i

Kamu Boleh Tidak Percaya Diri : Babak Satu

Dia masih menjadi seorang guru. Berbekal kepercayaan diri secukupnya dia mengajar dan kadang berceramah. Murid murid yang kurang ajar suka membicarakan postur tubuhnya yang kerdil karena  gen yang terbentuk cacat sejak di dalam rahim. Untung saja guru ini tak mendengarkan sehingga dia selalu percaya diri.

Pro Diri

Sudah satu tahun dia disini. Dia sudah dikenal sebagai orang yang pendiam. Dia tidak banyak tingkah dan sekalinya dia mecoba melawak semua orang akan menggaringinya atau kadang menyerah tertawa memaksa. 

Informatika, Laptop, Kuliah bakal ngapain aja

Alhamdulilah tahun ini gua akan menjadi seorang mahasiswa. Mahasiswa baru. Gua masih membayangkan bahwa menjadi mahasiswa berarti menjadi seseorang yang harus gaul sama teman teman sejurusan atau -setidaknya sekelas. Kelemahan gua adalah suka memilih milih teman. Atau mempunyai teman sampe dia ngerti dengan cara  berteman gua. Complicated sih. Tapi, gua mencoba merubah. Setidaknya ini adalah hal terpenting yang harus menjadi bekal gua. Jurusan yang gua ambil selama (Amin) empat tahun kedepam adalah Informatika. Gua belajar sesuatu selain karena suka juga karena gua meyakini ini adalah ilmu yang masa depan minta. Maksudnya gimana si?, maksudnya gua merasa di masa depan ilmu ini bakalan diperlukan banget. Sedangkan Ilmu Inforamatik gak cuma terpaku dalam satu bidang saja. Ada banyak sekali. Kalo gua memilih untuk menekuni Teknik Jaringan dan Rekayasa Perangkat Lunak.  Biasanya orang orang suka masuk Teknik Informatika karena dia suka banget ngotak ngatik komputer, pad

Mudita

"Kenapa kita ada? Dunia ini katanya panggung opera sang dalang sedang mengerak gerakkan tali tali bonekanya kepadanya lah juga kita meminta" Orang orang memanggilku Anka. Aku hidup dalam tatanan dunia anarkis. Kami tidak mempercayai pemerintahan vertikal, maka dari itu kami bertanggung jawab atas siapa diri kami.