Mudita


"Kenapa kita ada?
Dunia ini katanya panggung opera
sang dalang sedang mengerak gerakkan tali tali bonekanya
kepadanya lah juga kita meminta"

Orang orang memanggilku Anka. Aku hidup dalam tatanan dunia anarkis. Kami tidak mempercayai pemerintahan vertikal, maka dari itu kami bertanggung jawab atas siapa diri kami.

Tapi bukan masalah itu yang aku ingin bahas. Masalah besar sebenarnya ada saat aku tidur. Bukan, ini bukan tentang mimpi buruk, mimpi dimana aku dikejar kejar mahluk halus. Tapi sebaliknya, aku selalu ditemui sosok perempuan. Dia cantik. Dia biasanya hilang dalam siluet di detik detik terakhir ketika aku ingin bangun. Semua itu terjadi lagi dan lagi. Setiap aku tidur. Sampai aku obsesif untuk mencari tahu, apakah dia benar benar ada di dunia nyata.

21 Maret, -aku lupa sekarang tahun berapa karena tidak pernah ada orang yang menghitungnya. Aku ingat tanggal itu sampai sampai aku menulisnya di dinding ini dengan pensil yang semakin tumpul. Dalam mimpi, wanita itu memberikanku suatu benda berupa daun pintu. Aku tidak mengerti apa maksud benda ini. Sayangnya, aku bukan penafsir mimpi dan dunia ini pun tak punya satu pun dari mereka. Paling menyedihkannya lagi, aku tak punya siapa siapa. Setidaknya seseorang untuk berdiskusi apa maksud mimpi ini. Seingatku,  keluargaku pergi sejak aku berumur tiga tahun, dan sisa sisa ingatanku bilang, mereka meninggal karena kecelakaan besar saat mereka berada dalam bus. Entah, hanya itu yang bisa aku ingat. Setidaknya bisa menjadi jawaban kalau ada yang bertanya aku sedang bersama siapa

Esok sore aku duduk di bangku taman. Disana lumayan ramai. Beberapa anak kecil bermain main, dan orang orang dewasa duduk diatas rumput hijau tanpa alas. Taman ini sangat bersih.

Lalu ada wanita tak dikenal mendekatiku. Pakaiannya layaknya wanita wanita biasa pada musim dingin. Jaket tebal dengan bulu bulu hangat di lehernya, wajahnya juga seperti wanita berumur dua puluh empat sampai dua puluh enam tahun. Dengan tergesa gesa dia duduk disampingku dan berkata
"Keliatannya kamu punya gangguan tidur ya? mimpi buruk? susah tidur? kurang nyeyak? atau semacamnya?". Sambil wanita itu menancapkan tatapan matanya dalam dalam. Seperti mengintrogasi laki laki yang sedang melecehkan harga dirinya
Dalam hati aku hanya bisa bergumam 'Siapa orang ini?, tiba tiba dia bertanya seperti itu, seperti tahu banyak hal. Memang, apa yang dia katakan benar. Tapi ini tidak sopan!'. dengan berusaha keras aku menahan wajah masam
"Oh. Mungkin saya belum mengenalkan diri. Nama saya Andri. Kamu?"
"Aku Anka"

Dia diam sejenak lalu mulutnya menyambar ucapan, "apa itu benar?"
"apanya?"
"Mimpi buruk?"
"Bukan"
 Aku memperhatikan orang itu. Dia diam sejenak, seperti berfikir keras untuk menguraikan pikiran kompleks menjadi sederhana
"Benda..... apapun itu. Kamu pasti bermimpi kamu menerima sesuatu kan!?"

'Wanita ini tahu dari mana?,aku berfikir fikir,  apa jangan jangan dia representasi wanita dari mimpi ku itu?, hah gak mungkin, wanita ini tidak secantik dirinya. Bukannya maksudku hanya memandang paras ya, tapi bahkan aku tidak merasa nyaman sejak tiga detik dia ada disisiku', gumamku
"Tahu dari mana?", aku mengubah intonasiku sehalus mungkin, agar dia tidak tersinggung
"Aku dari Organisasi XXXX"

Apa? apa baru saja aku mendengar sekelebat suara petir? Organisasi XXXX? Organisasi yang mempercayai Dunia XXXX itu ada? Sekumpulan orang gila? Demi tuhan, aku tidak akan mendengarkan apapun dari mereka!!! Apapun itu!. Semua mitos bodoh!, penguasa adil dan segala khayalan nista mereka
Post a Comment (0)
Previous Post Next Post