Berkarir Sebagai Software Engineer di Tahun 2024


 

Tulisan ini akan menjadi target dan samacam refleksi terhadap bagaimana strategi gua menjadi seorang software engineer

Tentu sangat amat susah menjadi programmer. Kita sudah menghadapi banyak cobaan, covid, tech winter, ditambah pada rahun 2024 ini banyak perusahaan yang menutup recruitment baru. Well, ada segudang alasan yang bisa kita gunakan kenapa kita ga kunjung mendapatkan pekerjaan. Tapi kita harus ingat, jangan sampe banyaknya faktor di luar kendali kita malah berpasra

Justru sepertinya ini adalah saat untuk semakin giat belajar lagi, mengulas lagi materi materi lama yang mungkin sudah kita lupakan, dan mengasah keahlian programming yang sudah tumpul

Saya selalu meyakini bahwa "segala yang turun akan ada waktunya naik, dan yang naik akan ada waktunya tutun". So, sepertinya akan ada waktu dimana tech akan sexy lagi. Apalagi ada gempuran AI, tenang saja AI tidak akan menggantikan para programmer, kalo boleh meramalkan sepertinya programmer akan semakin dibutuhkan. Ingat untuk web saja ada seabrek stack yang digunakan, apalagi dengan AI. Sepertinya demand programmer yang berkutat pada AI engineering akan naik juga

Itu cuma analisa ngawur doang si, but I hope it will come true. Satu satunya hal yang bisa gua lakukan adalah berlatih, berbagi dan menjalin silaturahmi. Penjelasannya gimana? Mending baca deh tulisan ini sampe habis

 

Berlatih

Jujur jujuran tech stack saat ini semakin membludak dan bahkan sebagian ada yang dirumorkan akan menghilang. Contohnya Flutter yang katanya mulai ditinggalkan service-nya oleh Google. Lalu Dart juga sepertinya akan menyusul. Maka dari itu berlatih adalah harga mati

Selain kita juga melatih keahlian, kita juga lebih peka terhadap perubahaan iklim tech stack yang semakin pesat ini. Mungkin ini juga melatih kita untuk bisa lebih bijaksana dalam memilih tech stack yang kita ingin gunakan. Jangan suka ganti ganti tech stack, lebih baik fokus pada satu tech stack atau produk yang ingin dibuat

Yang gua lakukan saat ini adalah gua mereview kembali materi data structure dan algoritma. Gua menggunakan Java sebagai bahasa pemograman. Kendati pun, gua ga menggunakan Java sebagai primary language untuk membangun product, namun gua menggunakannya untuk memahami data structure. Asal sudah memahami konsep DSA gua yakin mudah untuk melakukan pemograman dengan bahasa lain


Berbagi

Pernah denger slogan, "build in public"?, saya pertama kali denger slogan ini bersliweran di twitter beberapa bulan lalu.Initnya sih para developer njelasain apa yang mereka sedang buat/pelajari di social media. Ga harus di twitter sih, bisa di LinkedIn, di Facebook atau di Discord. Gua selalu melakukan ini tapi bukan di ceruk social media gua yang ramai. Gua hanya baru berani di youtube atau di blog. Yup, contohnya ya artikel artikel di blog ini. Semua ini adalah perwujudan build-in-public gue. 

 

 Berjejaring

Berjejaring adalah sebuah aktifitas dimana kita memperkenalkan keahlian kita kepada dunia tentang apa yang kita bisa Ada perkataan dari Pandji yang masih gua ingat tentang berjejaring  dari siniarnya. Ia mengatakan, "networking is not about who you know, but who know you". Jadi, berjejaring adalah bukan tentang siapa yang kita kenal, namun siapa yang mengenali kita. Jadi percuma apakah kamu kenal si VC itu, si anu. Namun apakah mereka mengenali skill kamu?
 
Maka dari itu jujur sebenarnya gua juga masih maju mundur berjejaring. Gua kadang masih mengalami krisis identitas tentang sebenarnya apa sih role gue sebagai developer ini. Apakah gua seorang front end, backend, atau ml engineer. Mungkin perjalanan sebagai software engineer gua  masih panjang.

Itu aja sih tips yang bisa gua bagikan bagaimana berkarir menjadi software engineer di jama yang serba AI ini. In my opinion, AI not more than just a tool. It still needs human touch to operate, so tetap berusaha lah menjadi programmer yang berkembang

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post