Database Design Untuk MongoDB


Halo semua. Sudah lama tidak update blog dan kali ini kita akan belajar bersama bagaimana caranya merancang database untuk aplikasi kita

Nama aplikasi yang akan kita buat bernama Sparepark. Kurang lebih aplikasi ini mempunyai fungsi seperti berikut

  • Memasukkan item ke dalam gudang
  • Menambahkan rak ke dalam gudang
  • Merekam history keluar, masuk barang dan segala aktifitas
  • Memasukkan vendor
  • Menambahkan user

Disini kita akan beperan sebagai admin yang mana ia berhak menambahkan user dan menambah nama gudang dan rak. Sedangkan fitur selain itu bisa digunakan oleh seluruh user

Namun untuk bisa membuat fitur fitur tersebut, kita terlebih dahulu harus merancang databasenya dengan aplikasi yang bernama Lucidchart

Barang kali kamu sudah familiar dengan aplikasi ini. Selain digunakan untuk merancang database, sebenarnya aplikasi ini juga bisa digunakan untuk mind-mapping, membuat flowchart dan kegunaan produktifitasan lainnya

Menggambar Database dan Relasi

Adapun cara memakai Lucidchart kalian bisa fahami lewat link berikut ini

Kalian buatlah diagram seperti gambar dibawah


Kita akan mengulik diagram diatas database demi database    

User

id berisi PK atau memiliki kepanjangan Primary Key. Yang artinya ini merupakan id yang menjadi pembeda satu data dengan data yang lain. PK penting sekali digunakan untuk mewakili data data yang lain. PK diibaratkan seperti sidik jari yang sudah pasti unik dimiliki seseorang, meskipun orang itu kembar tetap saja mereka orang orang kembar ini memiliki sidik jari yang berbeda satu dengan yang lainnya

name, email, address, dan password memiliki tipe data String dimana mereka memiliki isi data berupa character yang tak bisa dikalkulasikan meskipun terkadang isi data mereka berupa angka. String memudahkan kita untuk memanipulasi isi string tersebut. Misal, kita ingin menjadikan data string ini menjadi huruf kapital. Hal ini mudah dilakukan jika data tersebut berupa string

role memiliki tipe data enum. Yang artinya, data tersebut memiliki isi data fix yang lebih dari satu. Biasanya ini digunakan ketika kita ingin menentukan jenis kelamin (laki laki, perempuan, lainnya) maka kita harus menggunakan enum. Biasanya penggunaan enum ini selalu dibandingkan dengan penggunaan boolean dimana boolean hanya memiliki dua nilai. Namun enum memberikan kita pilihan fix lebih dari dua, tidak seperti boolean

Item

Warehouse (category seharusnya warehouse) berisi foreign key dimana kita akan mengambil data berdasarkan primary key warehouse. Ini juga berlaku terhadap shelf

Warehouse

Shelf bertipe data array karena nanti di dalamnya berisi beberapa data id yang akan kita populasikan dengan database shelf. Misal, Gudang Sparepart terdapat rak Sparepart 01, Sparepart 02. Maka Sparepart 01 dan 02 akan dimasukkan ke dalam gudang. Dan data data rak ini dengan mudah kita populasikan

Schema Model

Inilah bagian yang paling tricky. Kita harus menulis kode schema agar database ini bisa diolah dalam MongoDB

Untuk model User bisa kita tulis seperti ini


Warehouse model


Shelf model


Item model


Vendor model



History model


Kesimpulan

Setelah kita mengetahui isi database beserta tipe datanya, kita akan semakin mudah untuk menuliskan skema database untuk MongoDB. Ini hanya bagian kecil ketika kita ingin membangun database



Post a Comment (0)
Previous Post Next Post