Perbedaan Abstraction dan Interface Pada Java OOP

 


Ada hal menarik saat saya belajar pemograman dengan konsep OOP di Java, yaitu seputar Abstraction dan Interface

Kenapa kedua hal ini menarik karena mereka serupa tapi tak sama. Barang kali postingan ini akan mengelaborasikannya lebih lanjut dibawah ini

Pastikan sebelumnya kalian sudah memahami bagaimana konsep Object Oriented Programming, memang konsep ini sangat sulit dipelajari dan diterapkan bagi programmer pemula, namun seiring berjalannya waktu dan ditambah pemahaman kita yang sudah pas  tentang syntax syntax yang sering kita gunakan, maka OOP tidak lagi sesulit yang dibayangkan. 

Asumsi saya, kalian sudah bisa membuat child class dan parent class. Pada konsep tradisional itu, kalian bisa saja menginisiasikannya dengan bebas. Bisa parent atau childnya. 

Misal kalian membuat parent class bernama Mobil dan child class bernama Avanza. Maka kalian bisa membuat objek dari class Mobil tersebut dan class Avanza. Caranya seperti ini

Buat class main

Buat class Mobil dengan constructornya

buat class Avanza yang extends class Mobil, dan override constructor parent classnya

Namun untuk Abstraction dan Interface hal ini tidak berlaku. Abstraction dan Interface adalah (semacam) parent class yang hanya bisa diturunkan saja, tidak bisa dijadikan objek sendiri/diinisiasi.

Untuk membuatnya kita bisa menuliskan syntax tertentu.

Tujuannya apa? Kenapa kita harus membuat class yang tidak bisa diinisiasikan ini? Apa kegunaannya?

Hal yang barang kali dilupakan atau tak pernah kita sadari sebagai programmer pemula adalah sourcecode yang kita tulis adalah sebuah rahasia besar, sebuah resep yang jangan sampai jatuh ke orang yang salah

"Lahhh itu fi Github banyak sourcecode dari orang orang? Kenapa harus rahasia?"

Semua sourcecode atau kode yang sudah tersimpan di repository berarti sang pemiliki/pembuat kode tersebut sudah sepakat bahwa semua kode itu menjadi milik umum yang bisa dipelajari, ditiru, bahkan dijiplak begitu saja (meskipun cara ini tidak disarankan)

Kalo kamu membuat kode dan berfikir sourcecode ini sebagai hak cipta, atau karena keamanan. Maka kalian harus menyimpannya secara private atau diamankan dalam sebuah FTP dengan authorization tertentu

Agar kode itu tidak bisa diotak atik, diubah ubah. Maka kita harus menyusun kode yang aman pula. Dan salah satu caranya adalah dengan menerapkan konsep Encapsulation

Apa Lagi Itu Encapsulation?

Encapsulation adalah sebuah konsep dalam OOP dimana ada class dengan segala propery, field, dan method didalamnya bersifat private atau protected sehingga ia tidak bisa diubah secara public. Konsep ini mempunyai hubungan kuat dengan access modifier

Bagaimana Menerapkan Encapsulation?

Cara untuk menerapkan Encapsulation adalah dengan menggunakan Abstraction dan Interface.

Untuk Abstraction kalian bisa mengikuti langkah langkah dibawah

Pertama kalian tulis kode seperti berikut

Seperti yang sudah saya sebutkan diatas, kita tak bisa menginisiasikan class abstract diatas. Namun kita bisa menurunkannya menjadi class biasa dengan kode dibawah

Lalu kita inisiasikan class turunan tersebut, namun kita bisa menggunakan property, method, atau field yang berada di class abstract

Kode diatas akan menampilkan output seperti ini



Sedangkan untuk Interface kita bisa menuliskan kode dibawah. 

Lalu kita implementasikan pada sebuah kelas/kelas turunannya.

Kita bisa menggunakan Interface atau Abstraction lebih dari dua, yang akan kita pelajari pada Java Generic

Lalu kita jalankan dan akan muncul output seperti ini

Apa Saja Perbedaan Bagi Abstraction dan Interface?

Abstraction dan Interface memiliki perbedaan yang mencolok dari segi kegunaan dan cara menerapkannya

Abstraction membutuhkan class turunan agar segala isi propertynya bisa dijalankan, dan rata rata ia terdiri dari beberapa object saja dengan access modifier secara public

Interface rata rata berisi method yang ditulis dan butuh diimplementasikan pada sebuah class.


Post a Comment (0)
Previous Post Next Post