Bagaimana Caranya Ngoding Bisa Semudah Bercerita? - Part 1
Albert Einstein pernah bilang,
"Imagination is more important than knowledge. Knowledge is limited. Imagination encircles the world."
"Logic will get you from A to B. Imagination will take you everywhere."
Dan beberapa waktu lalu saya pernah menjumpai seseorang di Twitter mentuitkan opini bahwa ia benci membaca fiksi karena menurutnya itu hanya membuang buang waktu. Ia lebih suka membaca buku yang berat berat dan cenderung membahas ranah fakta dan empiris. Seperti Madilog (yang sampai saat ini saya belum selesai membacanya berkali kali, mungkin saya akan membahasnya pada episode podcast mendatang)
Namun apakah menikmati fiksi setidak berguna itu? Apakah kita tak perlu membaca manga dengan cerita lucu? Menonton film tembak tembakkan yang penuh keseruan dan menegangkan
Fiksi bisa membawa kita pergi dari kenyataan dan memang itulah salah satu fungsinya
Tak hanya itu terkadang fiksi adalah sebuah media dimana ia mengungkap realita yang terbungkam atau terlalu tabu dibicarakan
Salah satu contohnya adalah Mas Eka Kurniawan yang menulis buku Cinta Itu Luka untuk mengkritik budaya patriarki pada era penjajahan yang barang kali juga masih meresonasi kejadian saat ini
Lalu George Orwell 1984 yang menggambarkan dunia distopia dimana society diawasi 24 jam dan segala apa yang mereka lihat
Tak hanya itu pada sisi bisnis. Fiksi bisa menjadi sebuah trademark, merk dagang, franschise yang abadi karena penggemarnya yang fanatik akan selalu ada tak lekang di makan jaman. Ambil contohnya saja, Star Wars, Marvel, DC, Harry Potter, Mickey Mouse, you name it!
Fiksi dibangun berdasarkan imajinasi
Imaginasi berasal dari kata image yang berarti gambar. Berarti Imajinasi adalah sebuah gambar secara subjektif dari seseoang dari apa yang ia lihat, rasakan, dan dengar
Berimajinasi adalah sebuah keahlian yang harus dilatih berkali kali dengan banyak cara. Menonton, membaca, menulis, atau menggambar
Banyak yang mengatakan menonton film adalah kegiatan yang tidak produktif, buang buang waktu, dan tidak bermanfaat
Begitu pula dengan membaca komik
Opini tidak sepenuhnya salah. Namun juga tidak sepenuhnya benar
Kenapa tidak sepenuhnya benar? Karena ketika menikmati fiksi kita juga harus melatih analisa. Kenapa saya tertawa setiap mendengar jokes adegan ini? Kenapa saya takut kenapa nonton film yang katanya film horror di dunia ini? Kenapa saya bisa menilai film ini bagus seperti yang dikatakan orang orang pada reviewnya di ImDB atau Letterboxd
Namun seumpama kita nonton, baca, atau mendengar hanya sekedar seru, hanya sekedar hype, maka itulah yang namanya membuang buang waktu. Apalagi kalo sebenarnya kita sama sekali tidak menikmatinya
Tak hanya itu seumpama kegiatan ini dikombinasikan dengan tujuan produktif lainnya seperti melatih bahasa inggris, maka double double deh manfaat yang didapat
Sayangnya saya tidak akan memasukkan hal itu pada concern postingan ini. Mungkin bisa saya bahas di postingan lainnya di journal saya yang membahas apapun secara bebas
Namun ngomong ngomong tujuan produktif yang dipadukan kegiatan yang menyenangkan seperti menikmati film atau cerita fiksi. Maka ada salah satu kegiatan produktif yang bisa kita kombinasikan
Yaitu ngoding
Bagi kamu seorang developer, programmer, engineer yang setiap harus ngoding dan bikin sebuah aplikasi di web atau android. Maka ngoding adalah menjadi kegiatan sehari hari
Apa Itu Ngoding?
Ngoding itu sebuah kegiatan kita merangkau baris baris kode yang nanti akan diproses oleh komputer sehingga menghasilkan sebuah program yang bermanfaat untuk kebutuhan kita
Ngoding membutuhkan banyak sekali pemahaman teknikal nan kompleks. Mempelajarinya satu dua bulan, satu dua tahun tidaklah cukup. Dibutuhkan kesemangatan, ketekunan, dan konsistensi
Belum lagi berbagai pemahaman konsep seperti struktur data, algoritma, dan logika. Itu juga belum ditambah dengan berbagai sifat bahasa pemograman yang variatif dan berbeda antar satu dengan lain
Kini kita sudah mengetahui bahwa ngoding merupakan kegiatan yang dipenuhi dengan logika yang beraturan dan tak mungkin bagi kita untuk berfikir semau kita sendiri
Namun gimana jadinya kalo seumpama kita menyederhanakan kegiatan ngoding yang sungguh memeningkan kepala ini? Bayangkan kita bisa ngoding semudah bercerita kepada orang lain. Ngoding semudah menuliskan isi kepala kita, dan ngoding semudah mengungkapkan review jelek pada barang yang kita beli di tokopedia
Semisal kita ngoding dengan bahasa Python untuk project machine learning semua itu bisa kita sederhanakan seperti menulis sebuah cerita dan
Apapun bahasa pemograman. Mau ngoding php, javascript, atau java
Kali ini saya akan membeberkan rahasianya hanya dengan memberikanmu sebuah contoh. Namun contoh ini sangat bermanfaat jika kamu bisa menerapkan ke segala beragam ilmu yang kamu pelajari di masa mendatang
Apapun bahasa pemogramannya, apapun frameworknya, apapun toolnya, dan apapun platform dimana kode itu dijalankan
Namun mempelajari semuanya bukanlah sesuatu yang saya sarankan. Pembahasan hal itu akan saya lakukan pada postingan yang lain. Judulnya, Mengapa Belajar Semua Bahasa Pemograman Tidak Akan Menjadikanmu Jago Pemograman
Baik kita ambil dari sebuah kode berikut
Apa yang kita ketahui dari potongan kode diatas?
- Sebuah Function bernama sumTheNumbers
- Menerima dua parameter
- Mengemablikan console.log
Comments
Post a Comment