Seperti Membuat Produk, Merancang Program Juga Harus Selesai Secara Tuntas


Ketika kita memakai pensil kita mengetahui bahwa pensil ini diciptakan untuk menulis. Tak hanya menulis, barang kali kita juga iseng iseng menggunakannya untuk menggambar coretan kecil di buku, di tisu atau di dinding

Semakin majunya zaman, semakin bermacam macam pula orang yang menggunakan pensil untuk memenuhi kebutuhan. Beberapa teknisi mulai mengembangkan pensil pensil ini menjadi berbagai macam. Pensil teknik, pensil warna, pensil gambar, pensil 2B dengan keunggulannya berupa tintanya yang lebih pekat. 

Nyatanya, semakin banyak varian baru pensil, semakin luas juga pasarnya. Pemasukkan pun bertambah. 

Belakangan saya juga memikirkan hal ini pada program program yang pernah saya ciptakan. Program program ini seharusnya bisa bermanfaat. Sebut saja, aplikasi untuk mencari film film di seluruh dunia bernama Indra Movie Database. Tujuan utamanya tentu untuk mempermudah para sinefil mencari film yang mereka inginkan dengan mudah tanpa terganggu iklan dan beberapa widget yang kerap bersliweran di kiri dan kanan web

Namun, setelah saya menjelajah jauh di Twitter, tempat dimana para programmer jagoan biasanya memamerkan kebolehannya mengotak atik baris baris kode. Saya jadi minder sendiri. Aplikasi yang saya buat jauh dari kata keren, bahkan bisa jadi manfaatnya ga ada apa apanya dibanding API buatan Mathdroid yang bisa memberikan informasi jumlah orang orang terpapar covid setiap detiknya dari berbagai negara. Luar biasa

Dalam hati saya tertegun, "Waduh, gimana ini cara buatnya"

Tentu perjalanan yang ditempuh Mathdroid untuk menciptakan aplikasi secanggih itu dengan saya amat berbeda. 

Mari kita garis bawahi pengertian barusan, aplikasi dibuat untuk bermanfaat bagi orang lain. 

Dan untuk mencapai target utama itu, aplikasi haruslah selesai diciptakan secara tuntas. Tak ada bug, tak ada pesan error yang muncul. Aplikasi itu harus berjalan sebagaimana mestinya

Para pengguna aplikasi kita takkan peduli deretan kode yang kita tuliskan, para pengguna takkan peduli layanan cloud mana yang kita gunakan. Yang mereka pedulikan adalah keefektifitasan, kemudahan, dan kalau perlu tampilan antar-usernya (UI nya) tidak boleh menyakiti mata. Warnanya harus proporsional, indah, dan nyaman dipandang

Well, terkadang kendala utama datang dari betapa tidak-bersemangatnya seseorang saat ia menyelesaikan program yang sudah ia mulai jauh jauh hari. Bahkan lebih buruknya ia tinggalkan begitu saja, lalu beralih ke rencana program lain, yang bisa jadi bernasib sama dengan program terdahulu yang kian tak kunjung selesai

Hahahaha, saya disini tidak menyindir siapapun. Saya hanya menceritakan diri saya sebagai programmer amatir. 

Boro boro menciptakan program bermanfaat selevel aplikasi Watermark KTP yang sekarang sedang marak. Bagi saya, aplikasi yang sudah tuntas selesai saja itu sudah syukur kok



Post a Comment (0)
Previous Post Next Post