Perbedaan Generalist Dan Specialist.



Di postingan kali ini gua pengen membagikan uneg uneg. Tujuannya agar tidak semakin mengebul di kepala. Kalo kalian mau ikut main ngebul ngebulan juga, bisa banget!. Caranya tulis aja di kolom komentar


Kalian pernah ga si bertanya tanya apa sebenarnya keahlian kalian. Bakat kalian. Kesukaan kalian. Hobi kalian, tapi kalian sendiri masih bingung atau kadang ga punya jawaban.

Alasannya bermacam macam, ada yang ga tahu minatnya dimana, dan ada juga yang saking banyaknya minat, sampe sampe ga tahu dia bisa dan jagonya dimana. Sehingga kalian semakin kesultian untuk mengasah skill kalian. Karena minat kalian yang terlalu bermacam macam

Menyedihkannya, kalian selamanya ga akan bisa menguasai semua keahlian yang inginkan. That's such as sad truths.

Beruntungnya bagi orang yang sudah tahu minatnya, mereka akan tetap telaten menekuni skillnya hingga benar benar jago. Seorang yang senang mendesign dan menggambar ia akan selamanya menekuni seni, takkan terpengaruh apa yang sedang dilakukan orang lain, apa yang sedang ngtrend. Namun tetap saja ada kelemahan bagi orang yang seperti ini.

Ada dua tipe orang di dunia jika dibagi dengan bagaimana mereka menguasai keahlian yang mereka inginkan atau sudah mereka benar benar minati

Spesialist

Orang orang tipe seperti ini mereka hanya menggemari satu keahlian saja, dan akan menjadikannya sebuag passion, tujuannya, dan akan terus menekuninya. Spesialist sendiri biasa kita temui dengan para profesional di bidang bidang tertentu seperti designer, teknisi, akuntan. Dimana mereka hanya terpaku pada satu keahlian saja. Menyenangkan sekali bagi para spesialist karena mereka biasanya lebih dipercaya menguasai bidang yang mereka tekuni karena memang hanya itu yang mereka tahu.

Ibaratnya, para spesialis ini gak akan mencampur adukkan protfolio mereka. Kalo suka gambar yaa selamanya mereka akan terus gambar. Begitu pula dengan para spesialis yang lain. Sehingga para rekruiter yang ingin mengajak mereka bergabung dalam pekerjaan, akan mantap dan yakin. 

Meskipun begitu, ada kelemahan bagi seorang spesialist

  • Hanya melihat satu perspektif

Seorang spesialis hanya akan melihat satu saja perspektif dari sebuah keahlian yang ia tekuni, sehingga dia gak punya pola pola khusus dari bidang tertentu yang bisa saja diterapkan ke dalam ilmu yang ia sukai. 

  • Persaingan Ketat

Di dunia yang sangat luas ini persaingan skill, character dan value menjadi nilai utama, Jika skill biasa saja, mediocre atau tidak bisa menyamai rata rata keahlian yang saat ini ada. Maka siap siap saja bisa tergerus dengan orang lain

Generalist

Generalist dinilai sangat mampu untuk menguasi banyak hal dan dia juga dianggap bisa mengkomunikasi sebuah konsep, pandangan sebuah bidang ke bidang yang lain. Generalist bisa dipercaya memahami sebuah konsep dan meyampaikan idenya dengan leluasa ke para spesialis untuk mewujudkannya

Ada beberapa kelemahan bagi generalist

  • Sedikit Keahlian
Betul. Seorang Generalist hanya memiliki sedikit keahlian di setiap keahlian yang ia miliki. Maksudnya, ia hanya mempunyai kemampuan yang sedikit disetiap keahlian yang ia miliki. Sehingga hanya sedikit keahlian yang benar benar bisa diandalkan
  • Gampang Tergantikan Jika Ada Generalist Yang Lebih Mumpuni
Disaat kalian sudah memimpin sebuah perusahaan dan ada generalist lain yang ternyata lebih baik dalam mengolah tim, menyiapkan produksi, dan lain sebagainya. Maka bisa saja kalian akan tergantikan karena ada yang lebih mumpuni

Seputar Penulis


Saat ini gua sangat bimbang dan masih galau seputar keahlian gua sendiri. Kadang gua dianggap bisa melakukan sebuah keahlian tertentu oleh orang orang, tapi menrurut gua sebenarnya keahlian gua belom ada apa apanya dibandingkan dengan level para expert

Gua udah berulang kali mencoba untuk bisa tekun dan fokus pada satu saja keahlian yang gua bisa. Namun sangatlah sulit. Kadang gua suka tergoda untuk belajar bidang ilmu ilmu lain yang relatif jauh dan tak ada hubungannya.

Misal gua adalah seorang mahasiswa yang suka banget ngoding dan membuat web, namun kadang di hari hari lain gua pengen banget bisa bikin film, mendesign dan mengkomposisi lagu. Yahh, agak nyeleneh emang. Namun gua sama sekali ga bisa menghindar dari rasa penasaran gua untuk tetap belajar

Hal yang saat ini gua lakukan adalah sebisa mungkin bisa menjadi pro pada satu saja keahlian yang gua suka, dan tak apa apa untuk mencoba dan menjajal keahlian lain meskipun tak begitu jago jago amat

Dalam konteks ini adalah gua pengen menjadi seorang programmer yang handal, sukses, dan briliant dan inovatif dalam menciptakan aplikasi. Sedangkan sisanya, mendesign, editing video, filmmaking, menulis novel tak masalah apabila tidak terlalu ahli. Karena gua masih punya satu keahlian yang sedang gua perjuangan yaitu programming

Sebagai generalist juga memilki cara 'medagangkan keahlian' yang sangat berbeda dengan yang lain. Semakin lama, gua akan berusaha untuk semakin memaklumi kelemahan (atau bisa saja dianggap kelebihan) gua ini. Gua akan mendagangkan satu keahlian kepada orang lain, adapun keahlian yang gua bisa lainnya akan menjadi sebuah penunjang referensi apabila keahlian utama gua mandek dan stuck

Itu dia hal yang bisa gua bagikan seputar jati diri mencari tahu siapakah aku. Apakah aku generalist, spesialis atau aku adalah siapa hayoooo. hahaha

Bagikan ceritamu di kolom komentar yaa

2 Comments

  1. Pada akhirnya kita gak bisa idealis, mau jadi Generalis atau Specialist.. nice work.

    jangan lupa update konten di komputisme haha

    ReplyDelete
Post a Comment
Previous Post Next Post