Cupid


Caramu pindah dari A ke B takkan sama dengan caramu pindah dari B ke C
Rintangan akan selalu berbeda. Dan anggapanmu bisa benar, bisa juga salah


Namanya Joe. Dia tampan. Dia berbakat dalam banyak hal. Olah raga, pelajaran akademis, matematika, fisika dengan rangkaian angka yang rumit. Dia sangat sempurna, tak heran banyak juga perempuan mencintainya. Semua manusia ingin menjadi sempurna, dan karena mereka tak memiliki itu. Akhirnya, mereka mencintai Joe

Joe biasa saja menghadapi itu. Kalo dia mau pasti semua perempuan di sekolah ini sudah dia pacari. Ya, termasuk Bu Isti. Guru cantik yang menjadi idola semua murid laki laki.  Itu bukan berarti Joe adalah anak yang introvert, justru sebaliknya dia anak yang super supel. Dia suka bergaul dengan banyak orang. Dia tidak pernah sungkan untuk menyapa, atau berterima-kasih atas sedikit pemberian. Hal ini juga, yang membuat orang orang tambah menyukai dia. Sempurna bukan?

Suatu hari, dia dianugerahi buku. Buku tanpa nama. Buku itu bilang, 'siapapun yang namanya tertulis di buku ini, maka dia akan mencintai anda'. Konyolkan?. Joe akhirnya menulis nama seseorang. Tapi, bukan karena ia ingin dicintai tapi karena ia penasaran kekuatan buku ini. 

Dia menulis nama, Regina. Satu satunya perempuan yang dia ingat saat itu. Dia ingat karena ia sering bertemu, mengobrol, dan basa basi sebelum rapat OSIS. Joe pun tak tahu kenapa dia menulis nama itu. Spontan saja. 

Esoknya, Regina bilang bahwa dia suka dengan Joe. Joe terkejut. Ternyata buku itu benar benar sakti. Apakah ini sihir?

'Kok kamu kaget, Joe?. Mulai dari sekarang kita jadian kan?. Ga usah kaget kali. Biasa aja!'
'Enggak', Joe menampik. Tapi tak memberi alasan sebenarnya

Selama sebulan merek berpacaran dan saling mencintai. Ada hal ganjal yang bisa menjadi alasan bagi semua orang kenapa dia tidak mau buang buang untuk perempuan. Tebak? Ya betul!. Wanita itu rewel

Berkali kali Joe beralasan sampai habis sudah semua alasan di dunia ini. Tapi tetap saja Regina mencintainya

Bagi segelintir orang mungkin ini adalah anugerah. Sama seperti yang dipikirkan Daud. Siswa jelata akan pergaulan dan relasi dengan wanita. Dia miskin teman dan harta. Orang orang melihatnya sebelah mata, atau mungkin tidak ada orang yang mau melihat. Bisa saja karena dia jelek mutlak. Kulit wajahnya keling sangat, dia seperti tidak pernah memakai skincare sejak dini. Jerawat menempel kuat di kening, pipi, pokoknya sekujur wajah. Menyedihkannya lagi, dia adalah seorang tuna sosial. Anak yang suka mengurung dirinya di kamar,, membaca buku. Dia juga gaptek. Orang orang tidak tahu kalo dia sebenarnya punya kelebihan, yaitu dia adalah seorang penyabar! 

Kata siapa yang sengsara hanya orang jelek? Orang tampan juga punya. Mungkin orang orang yang suka julid berkata orang tampan hidupnya enak, dan bisa mendapatkan apa yang mereka mau. Mereka belum pernah merasakan saja bagaimana repotnya membalas DM satu persatu, ditelepon banyak nomor tidak dikenal, repotnya membawa tumpukan kado dari sekolah ke rumah. Susah sekali, dan hanya orang tampan yang dikutuk dengan itu. Joe adalah salah satunya, ditambah dia menemukan buku ini dan menganggap ini adalah penyebab wanita wanita mencintainya. Cinta kadang memang di luar logika
Post a Comment (0)
Previous Post Next Post