Skip to main content

Alasan Belajar Online itu Penting


Di era teknologi yang semakin maju ini, kayaknya hal yang mustahil kalo kita ketinggalan berita dunia. Dan smartphone sudah menjadi kebutuhan primer umat manusia, seolah dunia berada dalam genggaman. 

Hal ini lah yang mentrigger gua untuk memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin. Gua amat menyadari apa yang gua dapet selama tiga tahun sekolah sangat kurang. Berjibaku dengan ilmu keduniaan bersanding dengan ilmu akhirot. Diantara keduanya, harus ada salah satu yang dikalahkan. Mau ga mau. Meski udah berusaha untuk menyeimbangkannya.

Selama kelas sepuluh. Gua amat acuh dengan pelajaran di sekolah. Ke sekolah, cuma kadang pindah tidur doang. Kadang pernah, tidur di kelas dari pagi, sampe tiba tiba bangun gara gara bel pulang sekolah. Kira kira separah itulah gua sekolah.

Nah, setelah kelas sepuluh dan gua akhirnya berbangga diri menyandang nama mubaligh (anggaplah title untuk santri yang mendapat ijin untuk mengajar secara formal), gua malah keranjingan belajar secara akademis. Tapi, seberingas apapun kesemangatan gua, gua selalu punya sifat 'pilih-kasih' terhadap apa aja yang gua pelajari. Gua cuma belajar sesuatu yang gua mau. 

Kebetulan gua saat itu lagi demen demennya belajar MTK dan TIK. Yowes, hanya kedua pelajaran itulah yang berhasil mencuri hati gua. Kadang, guru yang mengajar selain kedua pelajaran itu memiliki pandanganan yang tetap sama terhadap gaya bersekolah gua. -seperti barusan, dateng ke sekolah cuma pindah tidur. 

Tapi, pandangan itu gak berlaku untuk Ibu Fevi, Ibu Defriza, dan Pak Mul. Well, ketiga guru inilah yang memandang gua sebagai murid yang teladan. Meski hanya dalam sepesifik mapel aja.

Kira kira itulah kenakalan di sekolah yang bisa gua ceritain disini. Mungkin kalian berharap, gua punya kenakalan yang lebih keren. Tawuran, pacaran, minum, dsb. Hahaha, ga sampe segitunya.

Meski hanya sebatas ini kenakalan yang bisa gua raih. Tapi, rasa bersalahnya -mungkin hampir seumur hidup. Di usia gua yang ke19 ini, gua nyesel kenapa gua gak belajar dengan giat. Gua mengacuhkan smeua tugas di sekolah, guru, siapa saja yang dengan tulus mengajar gua. 

Apalagi kalo nginget nginget jama gua sekolah di SMP. Hahahah, serasa pengen punya Time Stone atau Mensin Waktu untuk pergi kesana lagi. Ketemu temen temen berprestasi dan sering sharing bareng, banyak nanya ke guru guru hebat, ikut ekskul, punya banyak temen yang keren, dsb. Alasan gua gak bisa bersekolah dengan kesemangatan yang layak adalah gua tinggal di dalam pondok dengan berbagai macam aturan dan dorongan belajar agama yang lebih dahsyat

Bahkan selama gua SMP, gua punya anggapan. Kayaknya gua ga usah pusing pusing sekolah. Better, gua belajar ilmu agama aja. Ga salah sih. Tapi, kurang kurub. Kalo direnungkan, sebenernya sekolah gua bukanlah sekolah yang kurang dalam fasilitas, dan kuliatas pendidik. Sama sekali enggak. Sekolah gua bahkan merupakan Bekas Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional. Artinya, masih ada puing puing sisa cara didikan internasional yang ada dan sempet gua rasakan. Karena, kurang syukur dan sempitnya pemikiran pada saat itulah, gua menyerah.

Sekarang tahun 2019. Secara kemajuan teknologi udah berasa. Beda kayak dulu. Gua inget banget, waktu gua SMP kuota 100MB bisa buat internetan berminggu minggu. Tapi sekarang, 15GB masih kurang karena sering buat nonton Youtube. Tapi, semua itu berbanding kok dengan banyaknya layanan internet yang membludak. Banyak Startup dengan konsep yang variatif. Termasuk konsep edukasi yang membantu menyelesaikan penyesalan belajar gua bertahun tahun.

Namanya, adalah Zenius. Gua tahu tempat ini ketika gua iseng scrolling ria di internet. Video pengajarannya simple. Diatas kanvas Paint dan Pentablet, semua mapel diajarkan betul betul berisi. Mulai dari konsep, penerapannya, hingga evaluasi. 

Zenius baru satu dari sekian banyak portal edukasi yang melalang buana di dunia maya. Ada juga ruanggguru, Quipper, dan Pahamify dengan mentor mentor lokal. Buat yang udah agak pro dengan bahasa inggris, ada juga Brilliant, dan Khan Academy. Well, tapi gua merekomendasikan semuanya harus ikut. Minimal satu yang lokal, dan satu yang foreigner. Sekalian deres bahasa inggris lu

Kenapa sih kita kudu belajar online? kan kita udah bayar buat sekolah

Entah ini cuma ada dipikiran gua aja, atau lu juga. Gua menganggap belajar di sekolah merupakan sekedar formalitas. Begitu pula di bangku perkuliahan. Ujung ujungnya, kita bakal disuruh ngeriset sendiri pembelajaran kita dari dunia maya. Nanya di forum forum, nonton video Youtube dan ngorek ngorek artikel yang relevan dengan bidang belajar kita. 

Pantes lah lu bilang kayak begini, lu aja sekolahnya ga bener. Lu bilang sendiri diatas

Oke. Gua terima opini lu tentang gua, meskipun sebenernya itu juga fakta sih. Tapi, gua mengamati temen temen gua yang unggul & prestasi di sekolah. Mereka memang memperhatikan guru, dan ngerjain tugas. Tapi, gua kagak percaya kalo mereka bisa sebegitu jagonya murni karena buku pelajaran atau  review dari hasil catetan mereka. Gua yakin seumpama lu buka history browser mereka, lu bakal menemukan istilah istilah, "How to ... ; Bagaimana ; Rumus ...." dll. 

Itu adalah murid kebiasaan murid yang paling unggul di sekolah gua. Dan yang bisa mereka korek dari internen tentang pelajaran baru sebatas itu. Belum lagi mereka belajar konsep, penerapan dan cara belajar yang benar. Mungkin mereka dapet penghargaan Nobel tingkat kelurahan (emang ada?)

Bayangkan bagaimana kalo kita mengkolaborasikan belajar kita di sekolah dengan sumber belajar kita di internet. Memang bakalan berasa letih dan lelah. Tapi, kalo semua itu bisa dimanage dengan pembagian waktu yang pas. Insyaallah bakalan ringan. Dan yang mutlak, juga tergantung dosis kemalesan yang lu idap

Apalagi di Internet banyak banget hal yang gak diajarin di sekolahan. Ini bisa menjadi senjata lu saat bersaing di kelas. Kalo temen temen lu hanya mengandalkan pengajaran dosen atau guru. Tapi, lu punya banyak banget sumber, karena lu paham betapa pentingnya belajar online

Comments

  1. Bener banget--jaman serba canggih muridnya jg harus ikutan canggih dong ya.. sukses terus smg bs dpt award nobel tingkat kelurahan yah 🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin. :) nanti saya pamerin piagam nobel ke satu keluarahan

      Delete
  2. Sekarang jaman udah berubah banget sih. Kumpul tugas sekarang aja sudah ada Google Classroom. Belum lagi embel2 kuliah online. Bagus sih. Tapi bagi saya, itu merusak sentimental value-nya

    ReplyDelete
  3. Sekarang emang semuanya serba online sih, kita kalau mau belajar (kalau masih pelajar) jangan cuma dari guru doang, harus nyari lagi sumber yang lain. Sebenarnya ini udah didorong sih sejak Kurtilas (Kurikulum 2013) kemarin

    ReplyDelete
  4. Ya belajar di sekolah memang bisa dibilang formalitas saja tapi intinya belajar itu bisa dimana saja apalagi di zaman serba canggih seperti sekarang memungkinkan kita jg untuk bs belajar secara online

    ReplyDelete
  5. Setuju sih, apalagi di jaman yang serba digital seperti saat ini. Jamanku sekolah mana ada yang pegang gadget keren. Kalaupun ada paling bisa dihitung. Nah saat ini hampir semuanya. Bahkan untuk interaksi dalam kelas pun menggunakan gadget, grup WA, dll.

    Sayang banget kalau gak d.mafaatkan. Dan bagus juga untuk mencari tahu lebih dari apa yang diajarkan di sekolah via online. Dapat lebih pengetahuan dan bisa bermanfaat juga.

    ReplyDelete
  6. gue pernah denger tu zenius dari lama. yah bagi gue sekarang memang jamannya serba online. perlu juga berdaptasi cara belajar online seperti lewat zenius itu. namun jangan lupa juga tetap kita belajar offline. untuk merekatkan silaturahim.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Mengatasi Missing Value Pada Dataset

  Ketika kita ingin mengolah data untuk menjadi sebua model machine learning, maka data yang harus disajikan harus bersih dari field field kosong. Biasanya kita akan menjumpai filed field bernilai NaN yang artinya field tersebut kosong atau tak diketahui. Ini sangat berpengaruh hasil model data kita Inilah yang disebut Missing Value. Nilai yang hilang dari beberapa baris dataset Cara Mengetahui Bahwa Dataset Kita Terdapat Missing Value? Cara termudah adalah dengan menggunakan method method yang tersedia oleh package Pandas Dengan Pandas, tak hanya kita bisa mengetahui dataset terdapat Missing Value atau tidak, kita bisa mencari mean, median dan modus, mengisikan data data yang kosong tersebut, dan melihat hasil data tersebut dari beberapa range tertentu Pandas juga bisa membantu kita untuk memeriksa apakah dataset kita memiliki data yang kosong. Tak mungkinkan kita melihat satu persatu ratusan atau ribuan data. Maka dari itu kita membutuhkan method yang dikerjakan oleh python dalam pa

Cara Mengatasi Hang/Freeze Pada Laptop Asus TUF Gaming

  Ada beberapa kendala ketika membeli laptop. Seperti ada aplikasi yang tidak kompaktibel, ada yang hardwarenya crashed, dan bahkan memang harus dibawa ke manufakturnya untuk diktukar karena ada barang yang kita beli adalah miss saat quality control Terlepas dari semua kendala tersebut. Saya akan memberikan sekedar solusi yang bisa menjadi manfaat jika permasalahan itu sama dengan kalian. Yaitu, laptop yang suka freeze, hang, saat kita operasikan Sedikit Cerita Saya belum ada setahun menggunakan laptop Asus varian Tuf Gaming ini. Namun saat beberapa minggu pertama saya mencobanya, ada beberapa kendala yaitu laptop sering hang dan freeze tanpa sebab. Ini terjadi secara tiba tiba. Dan seumpamam saya bawa lagi ke outlet laptop ini berasal, saya gak bisa memberikan alasan yang jelas kenapa laptop ini bisa freeze dan hang. Karena memang terjadi tiba tiba saja.  Hingga beberapa bulan selanjutnya, laptop ini semakin sering hang. Baru beberapa menit dipakai freeze, saya force shut down lewat t

Kupas Tuntas Seputar Agile Dan Contoh Penerapannya

  Startup, perusahaan digital, atau bahkan programmer yang sedang melayani clientnnya untuk mengerjakan sebuah aplikasi memiliki metode.  Metode ini menjadi panduan baku yang kerap digunakan dimananpun dalam pengemabangan produk digital Lebih mudahnya saat kita membangun aplikasi mobile. Kita akan mempelajari bahasa pemograman apa saja yang dibutuhkan, juga serba serbi framework dan tool yang memudahkan segala prosesnya Metode yang baru saja saya ceritakan diatas dinamakan Agile . Sedangkan project yang menerapkan konsep tersebut dinamakan, Agile Project Apa Itu Agile dan Agile Project? Menurut Wikipedia .  Sekumpulan praktek yang bertujuan untuk menaikkan keefeketifan pengembangan suatu aplikasi secara profesional, tim dan terorganisir. Agile melibatkan pengembangan solusi melalui usaha secara kolaboratif dari sifat yang sudah terorganisir, fungsionalitas dan pelanggan Metode ini sangat mengandalkan kolaborasi. Mulai dari para engineer hingga product manager, semuanya harus melalui s